Hong Kong Open 2025, yang digelar di Hong Kong Coliseum, Kowloon, Hong Kong, menjadi turnamen pertama yang dijalani oleh para wakil Indonesia. Ganda campuran Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil menjadi wakil terakhir yang bertahan. Mereka harus puas dengan status semifinalis, setelah gagal meredam laju Guo Xin Wa/Chen Fang Hui asal China, dalam laga yang berakhir dengan skor 18-21, 12-21, Sabtu (13/9).
Adnan mengakui, mereka gagal keluar dari tekanan lawan dan kadang kali kehilangan fokus. "Permainan kita tadi tidak sesuai harapan, lawan sendiri main cukup bagus. Kita sendiri dari awal secara permainan sudah tertekan dan sulit keluar dari tekanan," tuturnya.
Sepekan berselang pada China Masters 2025, lagi, babak empat besar tercatat sebagai pencapaian terbaik Indonesia. Kali ini diraih oleh ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri. Dalam laga semifinal yang berlangsung di Shenzhen Arena, Shenzhen, China, Sabtu (20/9), mereka kalah dari unggulan teratas asal Korea Selatan, Kim Won Ho/Seo Seung Jae, melalui dua gim langsung 13-21, 17-21 setelah bertanding selama 36 menit.
Korea Open 2025 yang digelar pada 23-28 September di Suwon Gymnasium, Suwon, Korea Selatan, menjadi turnamen penutup rangkaian tur Asia Timur. Di "Negeri Ginseng" ini, Indonesia akhirnya dapat membawa pulang satu gelar juara melalui tunggal putra Jonatan Christie serta satu titel runner-up dari ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri.
Fajar/Fikri harus mengakui keunggulan pasangan tuan rumah, Kim Won Ho/Seo Seung Jae. Mereka kalah dua gim 16-21, 21-23, Minggu (28/9). "Walaupun kami belum bisa meraih titel di Korea Open kali ini, tapi kami sudah memberikan perlawanan dan tampil semaksimal mungkin," tanggap Fajar, seusai pertandingan berdurasi 50 menit tersebut.
Sementara, Jojo, sapaannya, menjadi satu-satunya peraih gelar juara bagi "Merah Putih" dalam tiga turnamen terakhir ini. Ia kembali ke podium teratas turnamen bulu tangkis Tur Dunia BWF, setelah mengalahkan unggulan teratas Anders Antonsen asal Denmark melalui tiga gim 21-10, 15-21, 21-17 dalam waktu 75 menit. "Memang ini bukan turnamen yang paling besar, yang top tier-nya, tapi bagi saya ini sangat-sangat berarti," ungkapnya.
"Gelar juara Super 500 yang tidak saya bayangkan, setelah beberapa waktu struggle dengan cedera. Banyak waktu tersita untuk pemulihan, lalu sakit lagi, pemulihan lagi, cari percaya dirinya, cari motivasinya. Dan hari ini terbayar, terima kasih Tuhan," Jojo, menyatakan.
Kompas, Senin (29/9), melaporkan, gelar juara turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 500 itu menjadi yang pertama bagi Jojo pada 2025. Ia sebenarnya mendapat kesempatan menjuarai turnamen lebih cepat pada musim kompetisi tahun ini, dengan lolos ke final Indonesia Masters pada Januari, tetapi kalah dari pebulu tangkis Thailand, Kunlavut Vitidsarn.
"Gelar Korea Open bahkan berselang sekitar 1,5 tahun dari gelar terakhir yang didapat Jonatan, dari Kejuaraan Asia, pada April 2024. Gelar itu didapat setelh menjuarai All England, sebulan sebelumnya," tulis media harian tersebut.
Pemain non-pelatnas itu mendapat empat gelar juara dari level Super 500 hingga100 pada rentang Januari 2023 hingga Maret 2024. Di antara All England 2024 dan Korea Open 2025, peraih medali emas tunggal putra Asian Games Jakarta-Palembang 2018 itu tiga kali tampil di final, tetapi selalu kalah.


