"Saya lebih membatasi kelebihan Sindhu dan berusaha untuk terus mengembalikan bola susahnya dia," tuturnya kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai pertandingan berdurasi 38 menit tersebut.
"Kalau berhasil, dia jadi seperti goyang dan pukulannya menjadi tidak akurat," Putri, menambahkan.
Putri, yang kini telah mengantongi dua kemenangan dalam empat pertemuan dengan Sindhu, memetik pelajaran penting dari pertandingan terakhir dengan tunggal putri andalan India tersebut. Kali terakhir kedua pemain bersua di babak 16 besar Asian Games Hangzhou 2022, yang berakhir kemenangan bagi Sindhu dengan skor identik 16-21, 16-21. "Di pertemuan terakhir saya kalah dan itu membuat saya ingin berusaha untuk diri saya sendiri untuk tidak kalah lagi," ungkapnya.
"Lalu, saya ingin tunggal putri bisa menyumbangkan poin hari ini, dan Alhamdulillah tercapai," ujar pebulu tangkis berperingkat ke-11 dunia itu.
Meski menang dua gim langsung atas juara dunia 2019 itu, Putri sempat kesulitan dalam mengusir rasa tegang pada awal pertandingan. Terlebih, Indonesia dalam posisi tertinggal 0-1. "Sebenarnya tadi saya cukup percaya ganda campuran bisa mengambil poin, tapi keadaan berbalik. Cukup tegang juga saat masuk lapangan, tapi karena banyak dukungan dari belakang, saya pun bisa mengeluarkan penampilan terbaik dan bermain enjoy," katanya.
"Saya belajar dari turnamen BAMTC (Badminton Asia Mixed Team Championships) lalu, saya kalah di final karena tidak bisa bermain tenang karena tegang, terlalu banyak berpikir. Di sini saya mau berpikir diri sendiri dulu, kalau sudah enjoy mainnya maka hasil di lapangan pasti terlihat," demikian Putri.


