Thailand, yang datang ke Xiamen dengan membawa sejumlah pemain berpengalaman, seperti Kunlavut Vitidsarn, Ratchanok Intanon, Dechapol Puavaranukroh, dan Sapsiree Taerattanachai, kalah dari tim tuan rumah dengan skor 1-4, Rabu (30/4). Meski kalah, tim negeri "Gajah Putih" memberikan perlawanan sengit terhadap China, yang mengincar gelar ke-14 Piala Sudirman. Di sektor tunggal putri, Intanon tampil memukau dan menang tiga gim atas Wang Zhi Yi.
Persaingan ketat tercipta sejak partai pembuka yang mempertandingkan nomor ganda campuran antara Pakkapon Teeraratsakul/Phataimas Muenwong dan Feng Yan Zhe/Wei Ya Xin. Begitu pun dengan perlawanan yang ditunjukkan tunggal putra Kantaphon Wangcharoen saat bertanding melawan Li Shi Feng selama 85 menit.
Sementara, Indonesia melaju ke babak delapan besar setelah unggul dalam persaingan ketat di grup. Setelah menang di laga pembuka dengan skor 5-0 atas Inggris, skuad "Merah Putih" menundukkan India 4-1. Laga terakhir antara Indonesia dan Denmark menjadi penentu juara dan peringkat kedua grup. "Intensitas persaingan pada pertemuan ke-16 kedua tim itu di Piala Sudirman tetap tinggi," demikian laporan surat kabar Kompas, Jumat (2/5).
Denmark menurunkan empat pemain nomor satu mereka, termasuk tiga wakil yang berada di peringkat 10 besar dunia, yaitu Anders Antonsen --tunggal putra berperingkat ke-3 dunia--, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (ganda putra/1), dan Jesper Toft/Amelie Magelund (ganda campuran/7). Di antara mereka, hanya Toft/Magelund yang mampu "mencuri" poin dari Indonesia.
Setelah kekalahan Rinov Rivaldy/Gloria Emanuelle Widjaja dari Toft/Magelund di partai pembuka, Indonesia memenangi empat pertandingan secara beruntun. Bermula dari dua pemain muda, yaitu Alwi Farhan yang menundukkan pemain berpengalaman Antonsen, lalu Putri Kusuma Waradani yang mengalahkan juara Eropa Line Højmark Kjærsfeldt. Tren kemenangan Indonesia berlanjut berkat penampilan apik Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi (Ana/Tiwi) dan Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin.
Ana/Tiwi, salah satu dari tiga wakil Indonesia yang mencatatkan dua kemenangan di fase penyisihan grup, tetap menjaga fokus dan bermain konsisten untuk menyumbang poin saat berhadapan dengan ganda putri Denmark, Alexandra Bøje/Line Christophersen, di partai terakhir. Padahal, Indonesia unggul sementara saat itu dengan skor 3-1 atau telah mengantongi tiket perempat final dan status juara grup.
Bekal dua kemenangan atas Inggris dan Denmark, menjadi bekal bagi pasangan debutan ini dalam menjalani babak delapan besar melawan Thailand. "Di perempat final, kalau diturunkan lagi, kami harus lebih konsisten. Bola-bola mudah tidak boleh mati sendiri," demikian Tiwi.


