"Kami banyak kalah di pembukaan permainan, kami tidak bica mencari celah untuk menyerang lawan. Otomatis kami selalu tertekan dengan serangan mereka, itu membuat kami kesusahan," ungkap Rinov melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
Pertarungan ketat terjadi sejak awal gim pembuka, begitu pun di gim berikutnya. Rinov/Gloria harus berjuang keras hingga kembali tercipta setting, guna memaksa pertandingan menuju gim ketiga. "Di gim kedua akhir, kami coba nekat dengan mempercepat tempo di gim kedua. Cukup berhasil," kata Gloria.
Namun, upaya mereka untuk merebut kemenangan di partai pembuka ini, melayang. Toft/Magelund justru semakin percaya diri, terutama di pengujung pertandingan. "Di gim ketiga, balik lagi, kami banyak membuang poin di awal-awal. Jadi jaraknya langsung menjauh, lalu mereka kembali lebih percaya diri," katanya.
"Dampak kejadian di gim pertama sangat berpengaruh pada kondisi kami. Itu posisinya kami sedang mengejar dan poin krusial, adu setting. Ketika kami dianggap foul, langsung game, sangat tidak fair. Kami sempat emosi tapi wasit sudah mengambil keputusan," Rinov, menambahkan.
"Kelebihan mereka, bisa banyak mendapat poin dari servis. Sangat menganggu kami, kadang tidak terlihat arah servisnya," Gloria, menimpali komentar partnernya.
Dengan hasil ini, ganda campuran Indonesia mencatatkan dua kekalahan dari tiga pertandingan fase penyisihan grup kejuaraan beregu campuran edisi ke-19 ini. Gloria gagal meraih kemenangan dalam dua pertandingan yang dilaluinya, sementara Rinov bersama Pitha Haningtyas Mentari membukukan kemenangan saat berhadapan dengan Inggris.


