Piala Sudirman 2025 - China Mempertegas Dominasi

Liu Sheng Shu/Tan Ning (BWF/BadmintonPhoto)
Liu Sheng Shu/Tan Ning (BWF/BadmintonPhoto)
Internasional ‐ Created by EL

Xiamen | Tim bulu tangkis China kembali menegaskan dominasinya pada Piala Sudirman dengan merebut gelar juara edisi 2025, seusai menundukkan Korea Selatan dengan 3-1 di Xiamen, China, Minggu (4/5). Kemenangan ini menjadi gelar ke-14 bagi China sejak kejuaraan beregu campuran ini pertama kali digelar pada 1989, menjadikan China itu sebagai negara paling sukses dalam sejarah Piala Sudirman.

Tampil di hadapan publik sendiri, China membuka keunggulan melalui sektor ganda campuran. Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping berjuang tiga gim untuk mengalahkan Seo Seung Jae/Chae Yu Jung dalam pertandingan ketat selama 84 menit yang berakhir dengan skor 21-16, 17-21, 21-15. "Kami memiliki peluang untuk melampaui mereka di pertengahan gim ketiga, tetapi saya melakukan kesalahan servis dan kami kehilangan momentum," kata Chae, dikutip dari laman Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF)

"Saya merasa, meskipun kalah, kami sudah berusaha sebaik mungkin, tetapi karena pertandingan tadi malam, otot saya tegang dan saya harus terus melakukan peregangan," Chae, menambahkan.

Korea Selatan sempat menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat kemenangan andalan tunggal putri mereka, An Se Young. Pemain peringkat satu dunia itu mengalahkan Wang Zhi Yi melalui straight games 21-17, 21-16. "Senang rasanya bisa menang untuk tim," kata An Se Young.

"Ini Piala Sudirman keempat saya dan akhirnya saya bisa menang di final. Saya bisa mengatasi tekanan. Di ajang beregu, tekanannya berbeda dengan turnamen perseorangan. Jadi saya senang bisa mengatasi kesulitan," jelas pebulu tangkis tunggal putri nomor satu dunia ini.

Para pebulu tangkis Korea Selatan masih dilanda rasa lelah setelah melalui pertandingan panjang melawan Indonesia sehari sebelumnya. "Mereka kelelahan, kehabisan tenaga, dan tidak memberikan kejutan apa pun. Perjuangan dengan sekuat tenaga dalam pertandingan-pertandingan yang panjang di semifinal melawan Indonesia, berdampak pada partai final," tulis BWF.

Lain halnya dengan An, yang justru mendapat tekanan saat berhadapan dengan Putri Kusuma Wardani di semifinal ketimbang ketika melawan Wang di partai puncak. "Saya pernah melawan Wang Zhi Yi di All England, tetapi kondisi dan shuttlecock-nya berbeda. Saya merasa gugup kemarin karena Indonesia memberi kami banyak tekanan, dan kami cenderung memikirkan (lolos ke) final," ungkapnya.

Namun, China kembali mengambil alih kendali pertandingan melalui sektor tunggal putra. Shi Yu Qi tampil dominan saat menundukkan Jeon Hyeok Jin lewat dua gim langsung 21-5, 21-5. Kepastian gelar bagi China datang dari partai keempat, setelah ganda putri Liu Sheng Shu/Tan Ning mengalahkan Baek Ha Na/Lee So Hee 21-14, 21-17.

Antara mencatat, hasil ini memperpanjang rekor dominasi China yang kini sudah mengoleksi 14 gelar juara dari 19 edisi Piala Sudirman. Korea Selatan berada di posisi kedua dalam daftar peraih gelar terbanyak dengan empat kali juara, diikuti Indonesia yang satu kali naik podium tertinggi.