"BWF mengakui kesalahan yang dilakukan oleh wasit dari Hong Kong China ketika menyatakan shuttlecock mengenai raket Rinov pada skor 21-22 yang berakibat kekalahan Indonesia di gim satu," kata Kepala Bidang Humas PP PBSI Yuni Kartika melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI, Jumat (9/5) siang WIB.
Dalam laga yang berlangsung pada Kamis (1/5) di Xiamen Fenghuang Gymnasium, Xiamen, China tersebut, Rinov/Gloria gagal menyumbangkan poin pertama bagi Indonesia. Mereka kalah rubber game 20-22, 23-21, 16-21 dari Toft/Magelund dalam tempo 73 menit.
Selain kekalahan, kesalahan yang diduga dilakukan Wong di pertandingan tersebut, membekas pada kedua pemain dan jajaran pelatih "Merah Putih". Saat game point 21-20 untuk Denmark di gim pembuka, pengembalian dari Toft jatuh di sudut kiri Rinov. Kok yang terlihat keluar, justru oleh Wong dinyatakan tersentuh raket Rinov. Dan hasilnya, Rinov/Gloria kalah 20-22. Keputusan Wong dianggap kontroversial, hingga akhirnya PBSI melayangkan protes ke BWF pada pekan lalu.
"BWF juga mengatakan bahwa dalam kasus ini, kesalahan yang dilakukan oleh wasit BWF merupakan keputusan yang diambil dengan itikad baik dengan niat yang jujur, meskipun rekaman gerak lambat menunjukkan bahwa itu adalah kesalahan penilaian," kata Yuni.
"BWF terus menanggapi kinerja wasit dan semua ofisial teknis dengan serius. Selanjutnya, BWF akan menyerahkan kasus ini ke panel perwasitan untuk menentukan langkah selanjutnya," pungkasnya.


