Hal tersebut dilontarkan oleh Eng Hian, menanggapi performa tiga ganda putra Indonesia itu sepanjang Piala Sudirman 2025 di Xiamen, China. "Di ganda putra untuk regenerasi setelah Fajar/Rian, saya melihat dua pasangan Fikri/Daniel dan Leo/Bagas sudah siap untuk melapisi Fajar/Rian. Tinggal nanti di bawahnya ini yang menjadi PR (pekerjaan rumah) kami agar segera mengejar jarak ke atas," jelasnya melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI, Minggu (4/5).
"Saya cukup percaya diri potensi ganda putra cukup baik tinggal bagaimana menata programnya baik program latihan maupun program turnamen," Eng Hian, menambhkan.
Indonesia menurunkan Fajar/Rian dan Fikri/Daniel di fase penyisihan grup dan perempat final. Dalam menghadapi partai semifinal melawan Korea Selatan, tim pelatih memasangkan Fikri dengan Bagas, yang berhasil memenangi laga untuk "memperpanjang napas" Indonesia setelah menundukkan Seo Seung Jae/Kim Won Ho. Secara keseluruhan, skuad ganda putra Indonesia mencatatkan rekor tak terkalahkan dalam kejuaraan beregu campuran edisi ke-19 itu.
Sementara di nomor ganda putri, menurut Eng Hian, jajaran tim pelatih dan para pemain masih harus bekerja keras dalam mengejar prestasi. Ganda putri masih kekurangan pasangan andalan, meski untuk sementara sektor ini menjadi satu-satunya peraih gelar juara Tur Dunia BWF pada Thailand Masters 2025 melalui Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti. "Untuk ke level Super 500 ke atas di sektor ini belum punya andalan lagi. Ini yang harus dikuatkan dan ditingkatkan programnya atau mencari formula baru," jelasnya.
Adapun sektor ganda campuran gagal memberikan hasil memuaskan selama Piala Sudirman 2025. Banyak pekerjaan rumah serta perbaikan yang wajib dikerjakan. "Di ganda campuran memang kita tahu bersama hasilnya selama di Piala Sudirman belum maksimal. Hampir sama dengan ganda putri, mereka harus meningkatkan level permainan. Ini harus dibenahi bersama," demikian Eng Hian.


