Mereka di Antara Dominasi China

Aaron Chia/Soh Wooi Yik & Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri (Humas PP PBSI)
Aaron Chia/Soh Wooi Yik & Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | "Red letter day." Tiga kata yang mengisi lirik lagu Friends Will Be Friends milik band legendaris Queen itu, juga dipakai oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) pada lamannya untuk mendeskripsikan rangkaian partai final China Open 2025 yang didominasi oleh para pebulu tangkis tuan rumah. Pemandangan hampir serupa juga tercipta di Solo, Jawa Tengah, dengan China menempatkan enam wakil di final Badminton Asia Junior Championships (BAJC) 2025.

Di Changzhou, China, publik tuan rumah yang memadati Olympic Sports Center Gymnasium, menyaksikan empat pertandingan, dengan masing-masing laga mempertemukan sesama wakil China mulai dari nomor ganda campuran, ganda putri, tunggal putra, dan tunggal putri. Mereka yang menjadi juara adalah Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping, Liu Sheng Shu/Tan Ning, Shi Yu Qi, dan Wang Zhi Yi.

Rangkaian laga final turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 1000 itu ditutup dengan pertandingan ganda putra antara wakil Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri dan Aaron Chia/Soh Wooi Yik asal Malaysia. Laga yang mempertemukan dua wakil asal negara bertetangga itu tercipta setelah wakil China, Liang Wei Keng/Wang Chang, kalah dari Fajar/Fikri di semifinal.

Fajar/Fikri keluar sebagai juara setelah menundukkan Aaron/Soh dengan skor 21-15, 21-14 dalam tempo 35 menit. Akhirnya, ada wakil Indonesia yang naik ke podium teratas turnamen dengan level tinggi, setelah dua kali berstatus finalis pada All England 2025 dan Indonesia Open 2025. "Saya tidak menyangka bisa juara, tidak tahu mau bicara apa," tanggap Fikri melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.

Adapun di Solo, tuan rumah memiliki dua wakil ke final BAJC 2025, yaitu Moh. Zaki Ubaidillah alias Ubed di nomor tunggal putra dan Ikhsan Lintang Pramudya/Rinjani Kwinara Nastine (ganda campuran). Sementara, Korea Selatan dan Thailand masing-masing menempatkan satu wakil di nomor ganda putra dan ganda putri. Namun, hanya Ubed yang naik ke podium teratas, sementara para pemain junior negeri tirai bambu membawa pulang empat gelar juara lainnya dari Chen Jun Ting/Liu Jun Rong (ganda putra), Zi Han Cao/Chen Fan Shu Tian (ganda putri), Yi Qing Yin (tunggal putri), serta Chen Jun Ting/Zi Han Cao (ganda campuran).

Bahkan, titel juara kategori beregu campuran kembali diraih oleh  para pemain muda China, sesudah menundukkan Thailand dengan skor akhir 110-90. Sementara, langkah tim beregu campuran tuan rumah terhenti di babak delapan besar. Indonesia belum sekalipun merasakan gelar juara BAJC, sejak format kejuaraan bulu tangkis level junior di tingkat Asia ini diubah menjadi beregu campuran pada 2006. Skuad muda "Merah Putih" selalu kalah di fase gugur dalam dua tahun terakhir, saat mereka bertanding di hadapan publik Yogyakarta dan Solo.

Kepala Pelatih PP PBSI Mulyo Handoyo berpendapat, hasil yang diraih Ubed maupun Ikhsan/Lintang merupakan modal baik yang diharapkan turut memotivasi atlet-atlet muda lainnya dalam mengejar prestasi. Ia juga berharap, Ubed dapat menjadikan titel juara ini mendongkrak rasa percaya dirinya untuk bersaing di level elite dunia. "Saya berharap semoga Moh. Zaki Ubaidillah bisa jauh lebih fokus karena persaingan di senior juga lebih tinggi. Sehingga memberikan permainan terbaik untuk mendapatkan pengalaman terbaik," katanya.