Mengapa Pemain Menginginkan Kehadiran VAR?

Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Internasional ‐ Created by EL

Kuala Lumpur | Pemain ganda putra Malaysia, Aaron Chia, menyerukan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) untuk menerapkan teknologi Video Assistant Referee (VAR). Menurutnya, sebagaimana dengan sepak bola, VAR terbukti membantu wasit dalam mengambil keputusan yang krusial atau kontroversial dengan meninjau kembali rekaman video pertandingan.

Aaron berpendapat, beberapa pemain Malaysia --termasuk dirinya-- telah menjadi korban keputusan yang meragukan, khususnya pada kesalahan servis. Semisal, laga ganda putra di babak kedua Malaysia Masters 2025, yang mempertemukan pasangan tuan rumah Kang Khai Xing/Aaron Tai dengan Rasmus Kjær/Frederik Søgaard dari Denmark.

Ketika Kang/Aaron unggul 14-12, smes Kjær terlihat melebar. Namun, wasit asal Swiss Peter Meszaros memutuskan, kok tersebut menyentuh kepala Aaron dan memberikan poin duo Denmark. Keputusan dari wasit bisa saja berbeda, jika ada rujukan melalui teknologi VAR.

Aaron berpendapat, hakim servis rentan salah menilai karena sudut pandang mereka yang lebih rendah dibandingkan dengan para pemain di lapangan. "Saya pikir BWF harus memperkenalkan sistem VAR, mirip dengan yang ada di sepak bola. Khususnya untuk kesalahan servis, sesuatu perlu dilakukan karena sudut pandang hakim servis bisa berbeda," ujarnya, dikutip dari New Straits Times, Selasa (17/6).

"Meski alat pengukur servis dipasang pada ketinggian 1,15 meter, ketinggian hakim yang berbeda-beda turut berpengaruh pada cara mereka melihat servis," Aaron, menambahkan.

Laman berita negeri jiran tersebut juga melaporkan, Aaron meluapkan rasa kecewa setelah dinilai oleh wasit telah melampaui batasan tinggi servis, di final Singapore Badminton Open 2025 melawan pasangan Korea Selatan, Kim Won Ho/Seo Seung Jae. 

Selain itu, atlet bulu tangkis berusia 28 tahun itu meminta BWF untuk mempertimbangkan kebijakannya kala berhadapan dengan pemain yang meminta perawatan medis di tengah pertandingan. Ia menilai, tidak semua permintaan tersebut berasal dari iktikad buruk. "Beberapa pemain mungkin menggunakan jeda medis untuk mendapatkan keuntungan, tetapi tidak semuanya. Ada pemain yang benar-benar cedera yang membutuhkan perawatan, dan saya berharap BWF dapat mempertimbangkan hal ini," pungkasnya.