Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari mengawali kejuaraan dengan menundukkan pasangan Taiwan, Lu Ming Che/Hung En Tzu. Namun, langkah mereka terhenti di babak 32 besar, setelah kalah dari unggulan kelima asal Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet.
"Pertama, Tari, memang bisa bermainnya cukup bagus. Cuma yang pertandingan keduanya, mungkin pressure-nya, ya, khusus untuk Tari di kejuaraan ini. Jadi (hasilnya) kurang memuaskan. Karena ada rasa takut dan saya lihat pressure terlalu gede untuk Tari," kata Rionny kepada wartawan, termasuk Djarum Badminton, ditemui di pelatnas PP PBSI, Cipayung, Jakarta, Rabu (3/9) pagii.
Adapun, Jafar Hidayatullah/ Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu mendapatkan perlawanan sengit dari pasangan Serbia, Mihajlo Tomić/Andjela Vitman, di babak 32 besar. Meski demikian, mereka merebut kemenangan straight games 21-19, 22-20.
Indonesia sudah tanpa wakil di ganda campuran di babak delapan besar. Jafar/Felisha gagal memenangi pertandingan ketat melawan Chen Tang Jie/Toh Ee Wei asal Malaysia di babak 16 besar. Pasangan debutan itu kalah tiga gim 21-14, 19-21, 17-21 dalam tempo 68 menit.
Rupanya, dalam menjalani debutnya bersama Felisha, Jafar mengalami cedera engkel kirinya, yang dialami satu minggu sebelum bertolak ke Paris. "Jafar/Felisha disayangkan. Kondisi dia (Jafar) sedikit ada nggak enak, meski kondisinya kita sudah jaga. Waktu lawan Malaysia harusnya menang 2-0, malah jadi kalah rubber game. Apalagi, kemudian mereka (Chen/Toh) juara dunia," ujarnya.
"Tapi mereka berdua maksimal sekali. Saya juga lihat seluruh pertandingan (Chen/Toh) sampai Malaysia juara, lawan yang paling sulit bagi mereka adalah Jafar/Felisha," Rionny, menambahkan.
Ketangguhan pasangan muda Indonesia itu juga diakui oleh Rexy Mainaky, Direktur Kepelatihan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia. Kedua kakak beradik ini sempat bersua seusai laga antara Jafar/Felisha dan Chen/Toh. "Rexy juga (bilang) yang paling berat Jafar/Felisha ini," ungkapnya.
Jafar/Felisha, lanjutnya, memiliki kemauan yang kuat untuk dapat melangkah lebih jauh pada kejuaraan dunia edisi ke-29 tersebut. Terlebih, rasa penyesalan Jafar atas kekalahan tersebut sempat berlarut, hingga ia mengingatkan anak asuhnya itu untuk langsung mengalihkan perhatian ke turnamen berikutnya. "Kita nggak bisa terlalu lama, ada turnamen berikutnya di Hong Kong. Mungkin kamu punya waktunya bukan sekarang, ya, tahun depan," tutur Rionny, menirukan ucapannya kepada Jafar.


