Kejuaraan Dunia 2025 - Putri Kusuma Wardani Menjaga Harapan

Putri Kusuma Wardani (Humas PP PBSI)
Putri Kusuma Wardani (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Paris | Putri Kusuma Wardani tak kuasa menahan air mata setelah memastikan satu tempat di semifinal Kejuaraan Dunia 2025 pada Jumat (29/8). Tunggal putri Indonesia itu menang atas Pusarla V Sindhu asal India, setelah bertarung tiga gim selama 64 menit yang berakhir dengan skor 21-14, 13-21, 21-16, dalam laga yang berlangsung di Adidas Arena, Paris, Prancis.

Putri dan Sindhu masing-masing telah mengantongi dua kemenangan dalam empat pertemuan. Putri memenang laga terakhir, saat Indonesia bertemu India di babak penyisihan grup kejuaran beregu campuran Piala Sudirman 2025 di China, pada akhir April lalu. "Ada perbedaan dari pertemuan di Sudirman Cup dengan yang sekarang, Sindhu tadi lebih menyerang. Kita sama-sama ambil dari depan untuk menyerang," ungkap Putri melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.

Sejak awal gim pertama, Putri dapat mengendalikan jalannya pertandingan dengan terus menekan Sindhu dengan permainan variatif yang memaksa lawannya terus bergerak ke hampir setiap sudut lapangan. Putri unggul 11-7 saat interval gim pembuka dalam waktu tujuh menit. 

Memasuki paruh kedua gim pertama, juara Orléans Masters 2022 itu mengambil inisiatif bermain lebih menyerang serangan. Pola permainan ini terbukti manjur, hingga ia meraih enam game point dan menutup gim pertama dengan skor 21-14 dalam tempo 17 menit. "Alhamdulillah hari ini bisa bermain dengan nyaman," tanggapnya.

Namun, lain cerita di gim berikutnya. Putri mengaku kesulitan beradaptasi dengan kondisi angin yang memengaruhi pergerakan arah bola di Lapangan 1. Sindhu pun dapat memanfaatkan kondisi tersebut dengan bermain agresif dan mampu mencatatkan keunggulan terbesar di kedudukan 10-3, lalu menutup interval gim kedua dengan skor 11-6 dalam tempo enam menit. 

"Gim kedua, saya agak sedikit bingung sama situasi anginnya karena baru main di lapangan ini juga. Jadi pas angkat atau ngelewatin kayak gampang out atau tanggung. Bola depannya juga banyak nongol tadi, jadi kalo disodok, kayak susah buat balikkin, ya," papar pebulu tangkis asal Exist Badminton Club ini.

Meski Putri memberikan perlawanan di pengujung gim kedua, Sindhu dapat memaksakan rubber game dengan kemenangan 21-13 dalam tempo 19 menit, setelah unggul 11 game point. 

Hampir serupa dengan gim pembuka, pada awal gim penentuan ini, kedua pemain terlibat saling kejar-mengejar poin dengan margin tak lebih dari dua poin. Paruh pertama gim ketiga ini diwarnai reli-reli panjang, tetapi Putri dapat menjaga konsistensi dan menutup interval gim ketiga dengan keunggulan 11-9. "Gim ketiga pas unggul 11 dan pindah tempat, pikiran saya harus jaga poin, main bola-bola panjang dan jauhin dari badan dia," kata Putri.

Selepas interval, pertarungan ketat kembali terjadi dengan reli-reli panjang mewarnai jalannya paruh kedua gim ketiga. Meski mendapat tekanan, Putri tetap dapat menjaga keunggulan dalam perolehan poin hingga menjelang akhir pertandingan. Setelah mengantongi empat match point, tunggal putri peringkat 9 dunia itu akhirnya memastikan kemenangan dengan skor 21-16.