Kejuaraan Dunia 2025 - Para "Kuda Hitam" Ganda Campuran, Siapa Saja?

Thom Gicquel/Delphine Delrue (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Thom Gicquel/Delphine Delrue (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Setahun lalu di Adidas Arena, Paris, Prancis, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong asal China meraih medali emas Olimpiade Paris 2024. Begitu pun dengan Kim Won Ho/Jeong Na Eun (Korea Selatan) dengan perolehan keping perak dan medali perunggu bagi Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang). Namun, tak satu pun di antara mereka yang kembali ke Paris pada tahun ini untuk bertanding pada Kejuaraan Dunia 2025.

Mantan pemain ganda campuran Belanda Selena Piek berpendapat, ketidakhadiran tiga pasangan tersebut membuat persaingan di sektor ganda campuran semakin menarik. Ketatnya persaingan pada kejuaraan dunia edisi ke-29 itu tidak hanya terjadi pada pasangan-pasangan elite. Para kuda hitam juga siap memberikan kejutan.

"Yang dapat memberikan kejutan, saya memilih Thom Gicquel/Delphine Delrue (Prancis). Mengapa Thom dan Delphine menjadi kuda hitam bagi saya? Atau mengapa mereka bagus dalam aspek teknis di arena seperti di Paris? Menurut saya karena sangat sulit untuk melakukan permainan menyerang di arena itu," papar Piek dalam tayangan bertajuk "Badminton Weekly Ep. 123 | Countdown to the #BWFWorldChampionships" di akun YouTube BWF TV, yang disiarkan pada Selasa (19/8).

"Pemain yang memiliki banyak variasi pukulan, banyak pukulan tipuan, akan bersinar di sana. Dan saya tahu, gaya permainan pemain-pemain Eropa itu memiliki banyak variasi, semisal dengan drop shot-nya. Menurut saya, Thom sangat baik dalam melakukan variasi-variasi tersebut, dikombinasikan dengan kecepatannya, dia menjadi salah satu pemain ganda campuran yang patut diwaspadai," jelas peraih medali emas European Games edisi 2019 dan 2023 tersebut.

Sementara, Delphine, lanjut Piek, adalah pemain yang tenang di dalam lapangan  dan selalu menunjukkan permainan pertahanan yang baik. "Delphine, yang tidak melakukan hal-hal yang 'terlalu gila', memang pasangan yang tepat bagi Thom yang memiliki energi yang luar biasa, terus mengejar bola, lalu banyak tipuan dalam pukulannya. Saya rasa itu kombinasi yang sempurna," ujarnya.

Selain pasangan tuan rumah tersebut, Piek juga berharap kejutan dari pasangan  Eropa lainnya, Mathias Christiansen/Alexandra Bøje, asal Denmark. Pencapaian gelar juara Macau Open 2025 menjadi modal penting bagi mereka untuk bersaing pada Kejuaraan Dunia 2025. Terlebih, dalam perjalanan menuju partai puncak di Makau, mereka mengalahkan lawan-lawan tangguh, salah satunya adalah pasangan berperingkat ke-4 dunia asal Malaysia, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei. "Mereka sangat, sangat lapar untuk kembali ke level dunia," katanya. 

"Jadi, saya menilai dua kuda hitam di ganda campuran itu dan harus dari Eropa adalah Thom/Delphine adalah kuda hitam pertama dan yang kedua adalah Mathias dan Alex," Piek, menyatakan.

Namun, pemain bulu tangkis asal negeri kincir angin ini menempatkan Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping sebagai pasangan favoritnya dalam perebutan medali emas. Ia merujuk pada catatan 28 kemenangan dan tiga kekalahan yang diraih pasangan China tersebut pada musim kompetisi tahun ini. "Mereka memenangkan empat gelar juara pada 2025. Memang, mereka tidak mengikuti semua turnamen karena berganti pasangan, tetapi mereka tetap menjadi favorit saya untuk memenangkan gelar di Paris nanti," pungkasnya.