Di awal gim pertama, Jojo, sapaannya, tampil dominan dengan meraup tujuh poin beruntun tanpa balas. Dominasi pemain peringkat ke-5 dunia itu berlanjut, dan dalam tempo enam menit menutup paruh pertama gim pertama dengan keunggulan 11-3. Setelah interval, peraih gelar juara All England 2024 itu tetap tampil konsisten dan membutuhkan waktu selama 13 menit untuk mengunci kemenangan gim pertama dengan skor 21-9.
"Nggak nyangka ketemu Ade. Tapi melihat permainan kemarin, bukan hal yang mengejutkan sebenarnya, berhasil mengalahkan Koki Watanabe (Jepang), bermain sangat bagus dan agresif," tanggapnya kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
"Hari ini pun Ade bermain agresif. Saya coba buat meredam dan berhasil di kondisi saya kalah angin, jadi Ade kurang leluasa untuk menekan ke belakangnya," Jojo, menjelaskan.
Bertolak belakang dengan gim pertama, di awal gim berikutnya Ade justru menguasai perolehan poin dengan mencatatkan tiga poin beruntun. Namun, Jojo dapat mengimbangi permainan pebulu tangkis peringkat ke-91 dunia itu, menyamakan kedudukan menjadi 6-6, dan selalu unggul hingga interval gim kedua dengan skor 11-7.
Seusai rehat, pertandingan berlangsung lebih ketat. Jojo dan Ade saling kejar-mengejar poin dengan selisih tak pernah lebih dari tiga poin hingga kedudukan 19-17 dengan keunggulan bagi Jojo. Setelah mengantongi tiga match point, Jojo menyudahi laga dengan kemenangan 21-17 dalam tempo 23 menit. "Gim kedua Ade lebih leluasa untuk bermain. Saya sempat memimpin 3-4 angka lalu tersusul. Saya merasa agak sedikit kesulitan mengontrol touch pukulan saya karena didorong sedikit gampang sekali out," tuturnya.
"Jadi ke depannya saya harus aware sama kondisi angin di setiap lapangan yang memang cenderung berbeda," demikian Jojo.
Di babak 16 besar, Jojo bertemu dengan pemenang pertandingan antara Fabian Roth (Jerman) dan Lee Cheuk Yiu (Hong Kong).


