Kejuaraan Dunia 2025 - Feng/Huang Berbahaya, Dechapol/Supissara Konsisten

Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Zheng Si Wei berpendapat, persaingan ketat di sektor ganda campuran bakal tersaji pada Kejuaraan Dunia 2025 yang berlangsung di Adidas Arena, Paris, Prancis, 25-31 Agustus. Mantan pemain ganda campuran asal China tersebut juga menilai, para pebulu tangkis tuan rumah memiliki peluang untuk menembus partai puncak.

"Untuk Kejuaraan Dunia tahun ini, saya rasa ada beberapa pesaing kuat di ganda campuran. Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping selalu menjadi pasangan yang berbahaya dan menarik untuk ditonton. Begitu pun dengan Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin juga. Mereka adalah pemain-pemain hebat yang sedang berada di puncak performa mereka," jelasnya, dikutip dari laman Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).

"Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran dari Thailand sangat konsisten. Dechapol memiliki gerak kaki yang baik, terbaik di ganda campuran saat ini. Cara dia bergerak sangat halus dan seimbang. Dia mampu menguasai ruang dengan sangat baik," Zheng, menambahkan.

Berdasarkan hasil drawing, ketiga pasangan tersebut mendapat bye di babak pertama. Di babak 32 besar, Feng/Huang akan berhadapan dengan pemenang pertandingan di babak 64 besar antara Ty Alexander Lindeman/Josephine Wu asal Kanada dan Mathias Christiansen/Alexandra Bøje (Denmark). Sementara, Jiang/Wei bertemu dengan pemenang pertandingan antara Ruben Garcia/Lucía Rodríguez (Spanyol) dan Callum Hemming/Estelle van Leeuwen (Inggris).

Sementara,Dechapol/Supissara menanti pemenang pertarungan antara Koceila Mammeri/Tanina Violette Mammeri (Aljazair) dan Hee Yong Kai Terry/Jin Yu Jia (Singapura). 

Selain itu, Zheng juga mengemukakan bahwa dukungan penonton dari bangku tribune terbukti manjur dalam memompa semangat pemain yang berlaga di lapangan. Terlebih di Adidas Arena, tempat ia bersama Huang Ya Qiong meraih medali emas Olimpiade Paris 2024 setahun lalu. Hal ini diyakininya sangat menunjang performa para pemain tuan rumah. "Saya juga yakin, pasangan Prancis Thom Gicquel/Delphine Delrue memiliki potensi untuk mencapai final, terutama dengan dukungan penonton," kata peraih tiga gelar juara dunia tersebut.

"Dukungan tuan rumah dapat membangkitkan semangat jika Anda melihatnya sebagai energi, bukan tekanan. Saya tahu karena saya mengalaminya saat melawan mereka di babak penyisihan grup di Paris 2024. Mereka memiliki keuntungan dan mereka bisa mendapatkannya lagi. Gelar Super 1000 pertama mereka di awal tahun ini juga akan membantu meningkatkan kepercayaan diri mereka," papar Zheng, 28 tahun.

Gicquel/Delrue, juara Indonesia Open 2025, juga mendapat bye di babak 64 besar. Mereka menanti pemenang laga antara Fabricio Farias/Jaqueline Lima (Brasil) dan Miha Ivančič/Petra Polanc (Slovenia).