Kjær/Søgaard memenangi duel berdurasi 80 menit ini dengan skor 21-18, 18-21, 26-24. "Pastinya sedih karena ini adalah debut kita di Kejuaraan Dunia dan merupakan salah satu mimpi kita juga," ujar Sabar melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI, Kamis (28/8) dini hari WIB.
"Tadi kita sudah mencoba memberikan yang terbaik di pertandingan," tambahnya.
Secara umum Sabar menilai, mereka melakukan kesalahan teknis, khususnya di gim ketiga, seperti kontrol bola yang kurang tepat serta kerap bermain terburu-buru. Kjær/Søgaard dapat memanfaatkan sejumlah kesalahan lawan dan berhasil mengejar ketertinggalan poin. "Dan, Reza di gim terakhir juga agak ketarik pahanya. Terus di poin setting (24-24) kita kena fault. Itu juga sangat merugikan kita," katanya.
Sependapat dengan partnernya, Reza menyatakan, merupakan sebuah hal yang lumrah jika pemain terkena service fault dalam sebuah pertandingan. "Tetapi tidak seperti ini, sampai 5-6 kali dan yang paling parah di poin setting tadi, di mana tadi kita juga melakukan servis pendek bukan servis flick," keluhnya.
"Jadi, rada membingungkan untuk kita. Sebenarnya standarnya BWF seperti apa? Karena, ya, kita dari dulu servisnya begitu-begitu aja," Reza, menegaskan.
Di sisi lain, Reza mengakui, Kjær/Søgaard tampil konsisten sepanjang pertandingan dan mampu mengimbangi perubahan pola permainan lawan. Ia juga mengungkapkan, cedera paha sudah dialaminya sebelum bertolak ke Paris. "Tapi tadi pas poin-poin akhir ada gerakan yang maksa dan itu yang membuat kambuh lagi," pungkasnya.


