Kejuaraan Dunia 2025 - China Merindukan Keping Emas Tunggal Putri

Wang Zhi Yi (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Wang Zhi Yi (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Akankah Kejuaraan Dunia 2025 yang berlangsung di Paris, Prancis, 25-31 Agustus menjadi kesempatan bagi generasi emas trio tunggal putri China untuk mengakhiri puasa medali emas selama 14 tahun terakhir? Jawaban pertanyaan ini ada di tangan Wang Zhi Yi, Han Yue, dan Chen Yu Fei, para penghuni lima besar teratas peringkat dunia.

Kali terakhir China meraih medali emas tunggal putri kejuaraan dunia adalah melalui Wang Yi Han pada edisi 2011 di London, Inggris. Sejak itu, China harus puas dengan pencapaian medali perak melalui Li Xue Rui sebanyak dua kali, serta satu kali melalui Chen pada edisi 2022. 

Sesudah era Wang Yi Han, hanya ada enam nama yang mendominasi podium teratas kejuaraan dunia, yaitu Ratchanok Intanon asal Thailand, Carolina Marín (Spanyol), Nozomi Okuhara (Jepang), Pusarla V. Sindhu (India), Akane Yamaguchi (Jepang), dan An Se Young (Korea Selatan). Marín telah tiga kali meraih medali emas, disusul Yamaguchi dengan dua keping emas.

"Gila rasanya kita belum melihat juara dunia tunggal putri China selama 14 tahun. Alasannya lebih karena tunggal putri memasuki generasi emasnya, generasi yang dipenuhi bintang-bintang dari berbagai negara. Bukan karena China tiba-tiba lupa cara menghasilkan juara," kata Ben Beckman melalui jejaring sosial BWF pada Jumat (15/8). 

Mantan pebulu tangkis Inggris yang menjadi komentator untuk BWF itu berpendapat, saat ini tiga dari empat pemain tunggal putri terbaik dunia berasal dari China. Nah, pertanyaan besarnya adalah apakah mereka mampu mmengakhiri kemarau panjang medali emas Kejuaraan Dunia? "Semuanya telah menunjukkan performa yang sangat baik akhir-akhir ini. Meskipun An Se Young adalah juara bertahan, peraih medali emas Olimpiade saat ini, peringkat satu dunia, dan akan menjadi favorit berat di Paris, cedera yang dialaminya baru-baru ini menimbulkan keraguan," katanya.

"Dan, dengan keraguan itu, muncul peluang untuk sekali lagi melihat pemain tunggal putri China di puncak podium kejuaraan dunia," Beckman, menjelaskan.

Berdasarkan hasil drawing, An dijadwalkan bertemu Clara Lassaux (Belgia) di babak 64 besar. Adapun, Wang Zhi Yi berhadapan dengan Ágnes Kőrösi (Hongaria), Han Yue bertanding melawan Chiu Pin-Chian (Taiwan), dan Chen bersua wakil tuan rumah Anna Tatranova.