New Straits Times (NST), Senin (1/9), menyebutkan, Nova adalah sosok kunci di balik kembalinya Chen/Toh sebagai pasangan yang solid. Ia dinilai berhasil memperbaiki hubungan keduanya dan meyakinkan mereka untuk kembali berpasangan, hingga akhirnya meraih puncak prestasi pada Kejuaraan Dunia 2025. "Terkadang kami tidak percaya diri, tetapi pelatih (Nova) tidak pernah kehilangan kepercayaannya kepada kami. Kami beruntung memiliki pelatih seperti dia," kata Toh.
Dalam partai puncak yang digelar di Adidas Arena, Paris, Prancis, Minggu (31/8), Chen/Toh mengalahkan pasangan peringkat ke-2 dunia asal China, Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin, melalui straight games 21-15, 21-14.
Dalam momen yang mengharukan usai seremoni juara, sebagaimana diberitakan NST, Chen/Toh secara simbolis mengalungkan medali emas mereka ke leher Nova, sebagai bentuk penghormatan atas peran besarnya dalam perjalanan karier mereka. Chen mengenang bagaimana Nova tetap setia mendampingi meski performa mereka anjlok pada awal musim kompetisi tahun ini. "Kami sangat senang karena ketika kami kesulitan, dia selalu percaya dan terus mendorong kami untuk tetap fokus dalam latihan," ungkapnya.
Nova, lanjutnya, selalu menjadi sumber motivasi, terutama menjelang pertandingan-pertandingan besar. "Dia selalu mengatakan bahwa kami memiliki segalanya untuk menantang dunia, dan sebelum pertandingan, beliau akan mengingatkan kami untuk percaya pada kemampuan kami. Kami sangat menghargai semua yang telah dia lakukan untuk kami," Chen, menyatakan.
Dengan gestur yang mengharukan, kedua pemain mengalungkan medali emas mereka di leher Nova. Chen mengenang bagaimana pelatihnya tetap setia meskipun hasil pertandingan anjlok pada awal tahun ini. "Kami sangat senang karena ketika kami kesulitan, beliau selalu percaya pada kami dan mendorong kami untuk tetap fokus dalam latihan," ujarnya.
"Beliau selalu mengatakan bahwa kami memiliki segalanya untuk menantang dunia, dan sebelum pertandingan beliau akan mengingatkan kami untuk percaya pada kemampuan kami," Chen, menambahkan.
Tangan dingin Nova membantu Chen/Toh mencatat sejarah penting bagi bulu tangkis negeri jiran. Mereka menjadi ganda campuran Malaysia pertama yang menjadi juara dunia, setelah prestasi terbaik di sektor ini adalah keping perunggu, yang diraih oleh Koo Kien Keat/Wong Pei Tty pada edisi 2006 di Madrid, Spanyol.
Nova, yang juga penyandang titel juara dunia ganda campuran dua kali bersama Liliyana Natsir pada 2005 dan 2007, selalu bersikap rendah hati dan tidak pernah mencari sorotan. "Saya hanya berharap mereka tetap tenang dan konsisten dengan penampilan mereka," tanggap mantan pelatih ganda campuran pelatnas bulu tangkis Indonesia itu.


