Kejuaraan Dunia 2025 - Akhirnya, Medali Tunggal Putri

Putri Kusuma Wardani (Humas PP PBSI)
Putri Kusuma Wardani (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Paris | Putri Kusuma Wardani menjadi tunggal putri Indonesia pertama yang meraih medali Kejuaraan Dunia setelah Lindweni Fanetri di Jakarta pada 2015. Ia meraih medali perunggu Kejuaraan Dunia 2025, sesudah kalah di semifinal dari dua kali juara dunia asal Jepang, Akane Yamaguchi, Sabtu (30/8). Dalam laga yang digelar di Adidas Arena, Paris, Prancis tersebut, Putri kalah tiga gim 17-21, 21-14, 6-21.

Unggulan kesembilan itu mengawali langkah pada Kejuaraan Dunia 2025 dengan kemenangan atas Lo Sin Yan Happy. Ia menang dua gim langsung 21-18, 21-11. Sebelum memasuki arena pertandingan, kedua pemain telah dua kali bertemu dengan catatan dua kemenangan bagi Putri, yaitu pada BWF World Junior Mixed Team Championships 2019 dan Badminton Asia Team Championships 2024. 

Di babak 32 besar, Putri mengalahkan wakil Brasil, Juliana Viana Vieira, menang 21-15, 21-11 dalam tempo 34 menit. Di babak berikutnya, Putri bertemu Tomoka Miyazaki asal Jepang. Dalam catatan head-to-head sebelum pertemuan pada kejuaraan dunia edisi ke-29 ini, Putri unggul 2-1 atas pebulu tangkis negeri sakura tersebut. Satu-satunya kemenangan Miyazaki atas Putri diraih di perempat final Macau Open 2024.

Putri berhasil meraih kemenangan ketiganya atas Miyazaki, setelah menundukkan pebulu tangkis peringkat ke-8 dunia itu di perempat final Kejuaraan Dunia 2025. Ia menang dua gim langsung 21-12, 21-11 dalam tempo 38 menit, sekaligus mencatatkan diri sebagai wakil "Merah Putih" pertama yang menembus babak delapan besar Kejuaraan Dunia 2025

Tren positif Putri berlanjut dengan mengalahkan Sindhu di perempat final, seusai bertarung ketat selama 64 menit yang berakhir 21-14, 13-21, 21-16. Pebulu tangkis yang juga berprofesi sebagai polisi itu tak kuasa menahan air mata di sudut kiri belakang lapangan, setelah melihat kok pengembalian dari Sindhu jatuh di luar lapangan.

Putri Kusuma Wardani tak kuasa menahan air mata setelah memastikan satu tempat di semifinal Kejuaraan Dunia 2025 pada Jumat (29/8). Tunggal putri Indonesia itu menang atas Pusarla Venkata Sindhu asal India, setelah bertarung tiga gim selama 64 menit yang berakhir dengan skor 21-14, 13-21, 21-16, dalam laga yang berlangsung di Adidas Arena, Paris, Prancis.

"Sangat luar biasa bisa mendapatkan medali perunggu di sini, walaupun lawannya dari Hong Kong, China, dan Brasil itu, juga cukup menyulitkan saya juga, kemudian yang terberat tentunya melawan Sindhu," tanggap Putri melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.

Teringat kembali pernyataan pelatih tunggal putri pelatnas bulu tangkis Indonesia, Imam Tohari, kepada wartawan di Cipayung, Jakarta, sebelum skuad Indonesia bertolak ke Prancis. Kala itu, Imam harapannya agar sektor tunggal putri dapat membawa pulang medali dari Kejuaraan Dunia 2025. Warna medali apa pun akan disyukuri. Namun, target utamanya adalah meraih medali yang "paling mengkilat". "Itu harapan saya, harapan anak-anak juga," ujarnya. 

"Mungkin kalau dihitung sejarah, sudah berapa puluh tahun, ya, setelah eranya Susi Susanti," kata Imam, mengenai pencapaian hasil terbaik tunggal putri Indonesia ketika Susi Susanti menjadi juara dunia di Birmingham pada 1993, setelah Vrawaty Fadjrin di Jakarta (1980).