Kemenangan Jaya Raya diawali oleh Miftaqul Putri Ayudis yang tampil terbaik di tunggal putri U-17. Dia mempersembahkan mahkota juara bagi Jaya Raya setelah di final sukses menggulung Raisya Affatunisa (PB Djarum) dengan skor 21-15, 21-6. "Bangga rasanya bisa juara. Apalagi ini gelar pertama saya di level junior internasional grand prix. Di dua kesempatan sebelumnya di turnamen ini, saya hanya masuk semifinal. Sekarang bisa juara," kata Putri melalui siaran pers PB Jaya Raya.
Setelah unggul 21-15 di gim pertama, Putri makin percaya diri. Di gim kedua langsung unggul jauh 11-1. Dia akhirnya bisa menjaga keunggulan untuk jadi juara dengan 21-6. "Di gim kedua lawan sepertinya tegang dan tertekan. Sedangkan saya makin percaya diri. Saya pun lebih mudah untuk terus menambah poin hingga jadi juara," tutur pemain kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah, pada 29 Maret 2009 ini.
Putri pun mempersembahkan gelar ini kepada rekan-rekannya yang terus mendukung dari pinggir lapangan. Juga untuk pelatih, klub Jaya Raya, pengurus, dan orang tua. "Terima kasih atas dukungannya. Saya pun tambah semangat untuk bisa memenangkan pertandingan," jelasnya.
Gelar kedua bagi Jaya Raya dipersembahkan dari nomor ganda campuran U-19. Di final, Muhammad Mulky Aufa Atmaja/Salma Mufida menang atas pasangan "gado-gado", Ardiola Dionilo/Nadia Pritasari (Daihatsu Candra Wijaya dan Jaya Raya) dengan skor 8-21, 21-16, 21-18. "Saya bersyukur bisa jadi juara di sini. Tadi di gim pertama kami belum bisa meredam permainan agresif lawan. Di gim selanjutnya, kami main lebih sabar, jangan lengah dan fokus saja," kata Salma.
"Ini juga gelar pertama internasional kami di sepanjang tahun ini. Sebelumnya kami juara di Sirnas (Sirkuit Nasional) B di Palangkaraya. Tentu sukses ini membuat kami tambah bangga," kata Aufa.
Gelar ketiga Jaya Raya diperoleh dari nomor ganda putri U-17. Mellynda Dwi Octavya/Nadhifa Nur Zahra tampil sebagai kampiun setelah menundukkan Jane Maira Faiza/Halifia Usni Pratiwi (PB Djarum), 21-14, 21-14. "Bersyukur sekali bisa juara. Di kejuaraan ini tahun 2023 kami jadi runner-up, sementara tahun lalu hanya bertahan hingga babak kedua. Kini jadi juara, tentu ada peningkatan. Kami bisa bangkit lagi setelah di beberapa turnamen performanya tidak maksimal," kata Nadhifa.
"Tadi kami bermain penuh percaya diri. Kami didukung teman-teman. Apalagi kami juga bermain di kandang," Mellynda, menambahkan.
Jaya Raya meraih gelar keempat setelah Maharishiel Timotius Gain menjadi kampiun di tunggal putra U-19. Di final, Tio sapaannya, menghentikan perlawanan wakil PB Djarum, Muhammad Nashrulloh Alhabsyi dengan skor 15-21, 21-9, 21-15. "Saya merasa senang, terharu, dan bangga dengan kemenangan ini. Saya sempat terpuruk di lima turnamen awal tahun ini. Performa saya baru bisa naik setelah juara Piala Kapolri dan kini juara international junior grand prix," kata Tio.
Menurut Tio, di gim awal, ia kurang siap dengan strategi lawan. Makanya kalah. Tetapi di dua gim berikutnya, dia bisa bangkit dan memetik kemenangan. "Setelah kalah di gim pertama, saya bisa bangkit di gim kedua dan tiga. Apalagi saya lihat lawan juga sakit dan terlihat tidak kuat. Saya hanya tahan saja," ujarnya.
Di kategori tunggal putra U-17, Rayhan Pandu Aksara menjadi kampiun. Ini juga gelar pertama di sepanjang 2025. Di partai puncak, pemain binaan Mutiara Cardinal Bandung ini menang atas Ghaisan Haidar Tsaqib (Exist Badminton Club), 21-14, 18-21, 21-17. "Bersyukur Alhamdulillah bisa juara di ajang internasional. Ini juga gelar pertama di sepanjang tahun ini. Gelar ini juga saya persembahkan sebagai kado ulang tahun ke-58 klub saya Mutiara Cardinal Bandung tanggal 7 Juli lalu," papar pemain kelahiran Semarang, 30 April 2009.
Sementara final kategori ganda putra U-15, Raynanda Laksmana/Athaya Affan Zaidan asal Exist Badminton Club sukses naik podium juara. Di final, unggulan pertama ini mengatasi perlawanan Muhammad Waldan Habibi/Darmawan Setiawan (PB Djarum) dengan skor 21-16, 21-19. "Senang bisa juara lagi. Tadi kunci keberhasilan kami hanya bermain konsisten dan jangan lengah," kata Nanda.
"Kualitas lawan juga bagus. Tetapi dari awal kami sangat yakin akan kembali bisa mengalahkan lawan karena di tiga pertemuan sebelumnya, kami juga selalu menang," kata Zaidan.
Dengan titel juara di turnamen ini, sepanjang 2025, Nanda/Zaidan telah mengoleksi empat gelar juara. Sebelumnya, mereka menjuarai Sirnas B Kepulauan Riau, Sirnas B Kalimantan Barat, dan Piala Kapolri 2025.
Exist Badminton Club meraih gelar kedua setelah ganda putri U-15, Malika Nur Aqilah/Berlian Indah Pinastika, mengalahkan Almaira Dzakira Wulanda Lestari/Kalia Rahmadani (PB Djarum), 21-19, 21-19. "Syukur Alhamdulillah bisa juara. Tadi kunci kemenangan kami berkat bermain sabar dan tidak panik saat disusul lawan," kata Malika.
Di kategori ganda putra U-19, Alexius Ongkytama Subagio/Aquino Evano Kenedy Tangka tampil sebagai jawara. Di pertandingan terakhir, pasangan binaan PB Djarum ini mengatasi perlawanan Revand Harianto/Akmal Nurrahman (Jaya Raya Jakarta) dengan skor 21-14, 21-18 "Puji Tuhan bisa kembali juara. Ini gelar ketiga kami secaran beruntun dalam tiga minggu. Kemenangan ini berkat persiapan yang maksimal. Setiap menghadapi pertandingan, kondisinya harus selalu bagus," kata Ongkytama.
Sebelum juara pda JRJIGP 2025, Ongkytama/Aquino telah memenangi gelar juara di Sirnas A Solo dan Malaysia Junior International Challenge.


