Jalan Keluar Viktor Axelsen

Viktor Axelsen (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Viktor Axelsen (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Viktor Axelsen selalu saja menemukan jalan keluar saat ia berbenturan dengan beragam masalah. Dalam hal penanganan cedera, semisal, pebulu tangkis tunggal putra asal Denmark itu selalu memerhatikan hal-hal detail dengan tujuan mengoptimalkan kesiapan fisik, mulai dengan berpindah ke Dubai demi lingkungan yang baik hingga menyewa ambulans udara pribadi.

Melalui jejaring sosial X, komentator bulu tangkis kawakan Gill Clark mengungkapkan, selain tim pelatih bulu tangkis pribadinya, Axelsen juga berlatih dengan pelatih senam guna meningkatkan fleksibilitas dan gerakannya. Tak hanya itu, Axelsen juga dilatih oleh seorang mantan tentara marinir untuk meningkatkan pola pikir dan ketangguhan mentalnya.

"Ia juga sangat memperhatikan nutrisi dan pola makan. Ia pindah ke Dubai demi lingkungan yang lebih baik untuk mengelola alerginya, dan untuk meminimalkan efek jetlag karena hanya ada perbedaan waktu tiga jam untuk turnamen di Eropa atau Asia," cuit Clark pada Senin (31/3).

Clark lantas mencontohkan keseriusan Axelsen dalam menangani cedera pergelangan kaki dengan menjalani operasi, bertepatan saat dunia menghadapi karantina total lantaran Covid-19. Kemudian, hanya tiga bulan sebelum Olimpiade Tokyo 2020, ia dinyatakan positif Covid-19 saat berada di European Badminton Championships 2021 di Ukraina. "Alih-alih tinggal di Kyiv, ia memutuskan untuk membayar ambulans udara pribadi untuk membawanya kembali ke Denmark, sehingga ia memiliki lebih banyak kendali atas isolasi dan rehabilitasi wajibnya," kata komentator bulu tangkis asal Inggris tersebut.

"Keputusan yang sulit, berani (dan mahal), yang akhirnya membuahkan hasil. Namun, dalam benak seorang juara, sebenarnya tidak ada pilihan, karena jika ia tidak membuat keputusan tersebut, dan jika ia tidak memenangkan medali emas pada Tokyo 2020, ia akan terus dihantui oleh kenyataan bahwa ia seharusnya bisa melakukan lebih banyak hal untuk lebih siap menghadapi momen yang menentukan kariernya itu," Clark, menjelaskan.

Pekan lalu, melalui jejaring sosial X, Axelsen menyatakan ia memutuskan untuk menjalani tindakan endoskopi untuk cedera punggung dan memerlukan waktu beberapa pekan untuk rehabilitasi pascaoperasi. "Saya yakin akan kembali lebih kuat. Saya masih merasa masih punya banyak waktu untuk bermain bulu tangkis, dan berkomitmen penuh untuk melakukan segala yang diperlukan agar bisa kembali ke lapangan dalam kondisi terbaik," cuit atlet berusia 31 tahun tersebut.

"Saya dikelilingi oleh orang-orang yang sangat kompeten, dan berharap bisa berlatih dan bertanding tanpa rasa sakit lagi. Terima kasih atas dukungannya yang sangat berarti bagi saya," tambahnya.

Pada Rabu (2/4) pagi WIB, Axelsen meriis pernyataan singkat melalui X, "Surgery day today. Wish me luck."

Mengenai keputusan Axelsen untuk menjalani operasi punggung, Clark berpendapat, operasi apa pun mengandung risiko. Namun, lanjutnya, peraih medali dua emas Olimpiade itu telah terbiasa untuk menempuh berbagai cara untuk mempertahankan status juara. "Karena (jalan) biasa-biasa saja bukanlah suatu pilihan," katanya.

"Semoga mendapatkan yang terbaik untuk pemulihan yang cepat," Clark, berpesan kepada Axelsen, yang dipastikan absen pada European Badminton Championships 2025 dan Piala Sudirman 2025.