Pada pertandingan ini, Dejan/Fadia mengaku tidak bisa mengantisipasi serangan lawan. Saat pertahanan wakil Negeri Jiran tangguh, Dejan/Fadia banyak melakukan kesalahan sendiri sehingga akhirnya menyerah dua gim langsung dalam tempo 37 menit.
"Pada laga ini kami salah membaca pola permainan lawan. Mereka sangat tangguh mulai dari servis. Lawan juga tangguh karena sudah berpasangan sejak lama," ungkap Dejan melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Dengan kekalahan ini, Dejan/Fadia bertekad untuk berlatih lebih keras lagi. Keduanya berharap bisa bermain lebih baik lagi di turnamen berikutnya. "Kami harus berlatih lebih keras lagi. Fokus kami juga harus dijaga. Dari segi komunikasi satu sama lain sudah berjalan dengan baik," ungkap Fadia.
"Sebagai atlet, kami punya tanggung jawab besar untuk bisa memberikan hasil yang terbaik. Terlebih untuk saya yang baru bergabung di Pelatnas Cipayung, tentu pengin memberikan yang terbaik selama berkarier di sini," Dejan, menambahkan.
Hasil berbeda didapatkan Marwan/Aisyah yang melangkah ke babak 16 besar. Runner-up Indonesia Masters 2024 Super 100 di Surabaya itu melaju ke 16 besar seusai mengalahkan wakil Jerman, Jones Ralfy Jansen/Thuc Phuong Nguyen, lewat pertarungan rubber game 19-21, 21-16, 21-13.
Marwan/Aisyah mengaku senang dengan hasil yang diraih di babak awal turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 500 tersebut. Pasangan yang memulai debut pada ajang Indonesia International Challenge 2024 di Pekanbaru itu berharap tren positifnya bisa berlanjut menghadapi babak berikutnya.
"Tentu kami senang dengan raihan yang kami dapatkan di babak awal. Tentu sesuai dengan usaha kami di latihan. Kami berharap tidak hanya di babak awal dan tren positif ini bisa terus berlanjut pada babak berikutnya," ungkap Marwan.


