Tunggal putri berperingkat 36 dunia itu mengaku senang akhirnya bisa "pecah telur" dengan meraih gelar juara Indonesia International Challenge 2023 di Surabaya. Titel kampiun ini menjadi motivasi tambahan bagi Sim untuk merengkuh gelar juara di turnamen berikutnya. "Senang rasanya bisa meraih gelar juara di sini. Saya sudah mempersiapkan diri dengan matang untuk bisa meraih prestasi di sini," ungkap Sim melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Kemenangan ini merupakan revans Sim atas Kim. Pada pertemuan sebelumnya di semifinal Northern Marianas Open 2023, dia kalah dari kompatriotnya itu dengan skor 14-21, 21-14, 18-21. "Saya sudah sering berhadapan melawan Kim Ga Ram selama di latihan. Saya sudah mengetahui kelebihan dan kelemahan lawan sehingga sudah saling mengetahui satu sama lain," tambah runner-up Dutch Junior 2017 itu.
Dengan hasil ini, Sim mengakhiri paceklik gelar juara seusai terakhir berjaya pada ajang Norwegian International 2018. Prestasi terbaik setelah itu ditorehkan Sim hanya dengan menjadi runner-up Mongolia International Challenge 2019. Pada partai puncak, dia menyerah di tangan Supanida Katethong asal Thailand dengan skor 19-21, 21-19, 9-21.
"Sepanjang turnamen Indonesia International Challenge 2023 saya menikmati setiap pertandingan. Adaptasi saya sejauh ini di sini sangat baik, saya suka dengan makanan di kota ini. Hanya cuacanya yang sangat panas sedikit membuat saya kesulitan," tutur Sim.
"Hasil di turnamen ini membuat saya menatap optimis turnamen berikutnya pada pekan depan pada Indonesia Masters 2023 di Surabaya," pungkasnya.