"Alhamdulillah, lancar bisa memenangkan pertandingan. Kami sebelumnya sudah melihat video lawan main jadi sudah tahu mereka mainnya akan seperti apa," tanggap Luna melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
Lebih lanjut pemain asal Gideon Badminton Academy itu mengakui, mereka sempat dilanda rasa bingung di awal gim pertama. Menghadapi Chen/Lin yang tampil cepat, mereka berupaya menurunkan bola agar lawan melakukan terus mengangkat bola sehingga membuka peluang untuk menyerang. "Gim kedua sudah lumayan enak. Namun, di 'poin tua' kami ada kehilangan beberapa poin karena buru-buru ingin cepat selesai," jelasnya.
"Antisipasi dari lawan tadi karena mereka mainnya panjang-panjang dan lumayan kencang mainnya, jadi saya harus siap di situ," Kenzie, menambahkan.
Kenzie/Luna mengawali turnamen bulu tangkis level International Challenge ini dengan kemenangan atas pasangan Thailand, Tonkid Saeheng/Tonrug Saeheng. Mereka menang dua gim langsung 21-12, 21-8. Lalu mereka harus berjuang tiga gim untuk menundukkan wakil Malaysia, Loh Ziheng/Nicole Tan, yang berakhir dengan skor 21-14, 17-21, 21-17.
Setelah mengalahkan Chen/Lin di babak delapan besar, mereka berhadapan dengan pasangan sengara, Renaldi Samosir/Masita Mahmudin. Menanggapi partai semifinal yang digelar pada Sabtu (15/11) ini, Kenzie menyatakan, yang terpenting bagi mereka adalah menjaga kondisi, terleibih kedua pasangan sudah saling memahami karakter permainan satu sama lain. "Jadi tinggal siapa yang lebih siap," pungkasnya.



