Faathir mengungkapkan, persiapan jelang pertandingan membuatnya lebih percaya diri atas kemampuan sendiri. Hal itu berdampak positif pada penampilannya bersama Devin di lapangan, ketika ia merasa bisa bermain lebih nyaman dan lepas. Namun, lanjutnya, mereka justru kalah start dan kurang agresif dalam permainan, sehingga tertinggal dalam perolehan poin dan akhirnya harus menyerah pada gim pembuka.
Sementara, di gim berikutnya, menurut Devin, mereka mengubah strategi dengan mengalihkan pola permainan dari yang semula banyak bermain di depan net menjadi lebih panjang dan bertahan. "Sempat terkejar dan tertinggal 16-18, di situ kami kembali ke pola awal untuk panjang-panjang dan akhirnya bisa menang," tutur atlet kelahiran Merangin, Jambi ini, yang mengaku kehadiran sang kakak di GOR Among Rogo memberikan dorongan semangat tambahan dan menjadi motivasi baginya untuk meraih kemenangan.
"Di gim ketiga sebelum interval kami tertekan dan pola kami kembali seperti gim pertama. Namun, setelah interval kami tahu sedang kalah angin jadi kami panjang-panjangin dan lawan malah terbawa pola kami," Devin, menambahkan.
Di babak berikutnya, mereka bertemu dengan pasangan senior mereka di pelatnas, Muh Putra Erwiansyah/Daniel Edgar Marvino. Mengenai laga ini, kepada tim Humas dan Media PP PBSI, Faathir berujar, "Target kami juara, tapi kami mau main step by step saja."



