Hong Kong Open 2025 - Ganda Putri "Merah Putih" Tak Tersisa

Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari (Humas PP PBSI)
Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Hong Kong | Tiga ganda putri Indonesia pada Hong Kong Open 2025 mencatatkan hasil terbaik dengan mencapai babak 16 besar. Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari menjadi ganda putri "Merah Putih" terakhir yang tersisih dari turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 500 tersebut, setelah kalah dari unggulan kedua dari Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, Kamis (11/9).

Bertanding di Hong Kong Coliseum, Febriana/Trias kalah dua gim langsung 18-21, 17-21 dalam tempo 37 menit. "Yang perlu kami perbaiki ke depannya, kami mau perbaiki tempo bermain," tanggap Trias kepada tim Humas dan Media PP PBSI.

Paruh pertama gim pembuka berlangsung cukup ketat. Kedua pasangan saling terlibat kejar-mengejar poin, dengan selisih poin tak pernah lebih dari dua poin, sebelum Febriana/Trias menutup interval gim pertama dengan keunggulan 11-8. Setelah jeda, ganda putri anyar Indonesia itu meraup enam poin beruntun dan mencatatkan keunggulan terbesar di gim ini saat kedudukan 15-9.

Namun, sejumlah kesalahan yang dilakukan Febriana/Trias turut membantu pasangan negeri jiran dalam perolehan poin hingga skor sama kuat 18-18. Sejak itu, Pearl/Thinaah selalu unggul dan menutup gim pertama dengan kemenangan 21-18. "Tadi di gim pertama pas unggul 16-10, mereka mengubah permainan. Jadi kitanya dicepetin, kita sedikit kurang siap," tutur Trias.

Sementara, Ana, sapaan Febriana, mengaku telah menemukan pola permainan yang pas di gim pertama. Namun, ia mengakui, kesalahan membuang bola serta peningkatan tempo permainan yang dilakukan oleh Pearly/Thinaah menjadi penyebab kekalahan di gim pertama. "Kita terbawa tempo lawan," katanya.

Serupa dengan gim pertama, awal gim kedua pun kedua bertarung cukup sengit. Namun, Pearly/Thinaah dapat menjaga keunggulan saat interval gim dengan skor 11-9. Selepas rehat, pasangan peraih medali perak Kejuaraan Dunia 2025 itu terus menjaga momentum positif, meraup enam poin beruntun, lalu mengantongi enam match point. Gim ini berakhir dengan kemenangan 21-17 bagi Pearly/Thinaah, sesudh pengembalian Ana dari belakang lapangan tersangkut di net. "Mereka cukup solid dan konsisten, jadi memang polanya mereka ada pada saat nyepetin bola dan saat kami salah buang bola, mereka sigap," demikian Ana.

Sebelumnya, dua ganda putri Indonesia juga mengalami kekalahan. Lanny Tria Mayasari/Amallia Cahaya Pratiwi gagal menghentikan perlawanan Rin Iwanaga/Kie Nakanishi dari Jepang, sementara Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti kalah dari unggulan keenam asal Jepang, Arisa Igarashi/Chiharu Shida.