"Dari penampilan Fajar/Fikri di turnamen Denmark dan French Open cukup baik. Memang dari pencapaian hasilnya runner-up kami masih belum puas, target pasti maunya juara," kata Antonius melalui keterangan pers Humas dan PP PBSI pada Senin (27/10).

Ia juga menjelaskan, Fajar/Fikri sebagai pasangan baru masih membutuhkan proses adaptasi, mengingat mereka baru dipasangkan dan sejauh ini baru mengikuti enam turnamen. Dari evaluasi yang dilakukan, masih ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan, terutama dalam hal kekuatan, daya tahan, dan kecepatan. "Saat ini sudah bertambah, nanti kemampuan mereka saat menyerang pasti bisa lebih baik dari saat sekarang ini. Di persaingan ganda putra hal itu sangat diperlukan, apalagi dengan jalannya turnamen yang beruntun atau hanya sedikit jeda," Antonius, menjelaskan.

Fajar/Fikri meraih titel runner-up Denmark Open 2025 setelah dipaksa mengakui keunggulan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi asal Jepang dalam laga final, yang berakhir dengan skor 18-21, 21-15, 19-21. Satu pekan kemudian, juara China Open 2025 kembali meraih gelar serupa untuk kali kedua secara beruntun di Glaz Arena, Cesson-Sévigné. Di final French Open 2025, Fajar/Fikri kalah dari ganda Korea Selatan unggulan teratas, Kim Won Ho/Seo Seung Jae, melalui tiga gim 21-10, 13-21, 12-21.

Antonius berharap, Fajar/Fikri dapat meraih hasil terbaik pada Hylo Open 2025 yang berlangsung di Saarbrücken, Jerman, 28 Oktober–2 November. Harapan serupa juga ia sampaikan kepada dua pasangan "Merah Putih" lainnya, Muhammad Rian Ardianto/Rahmat Hidayat serta Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, agar mampu tampil maksimal dan membawa pulang hasil positif. "Semoga bisa konsisten pola mainnya saat dan mengurangi melakukan kesalahan sendiri," pungkasnya.