"Pertama-tama kita bersyukur bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera. Untuk permainan tadi, menurut saya cukup berimbang, karena sama-sama ulet dan susah matiinnya," tanggap Indah kepada tim Humas dan Media PP PBSI, setelah laga berdurasi 70 menit itu.
Indah berpendapat, kekalahan di gim pembuka terjadi karena mereka gagal memanfaatkan peluang pada poin-poin krusial, akibat kurang yakin dalam pengambilan keputusan. Namun, di gim berikutnya, mereka berhasil bangkit dengan strategi yang lebih agresif dan aman, terus menekan lawan, hingga dapat memaksakan rubber game. "Masuk gim ketiga, di awal gim kita banyak buang poin beruntun, yang mana itu bukan bola yang sulit dan nggak harus mati," tuturnya.
"Di gim awal kaki Adnan juga sempat hampir kram. Jadi ada sedikit terganggu, tetapi pas sudah pindah tempat (lapangan) Adnan sudah oke," Indah, menambahkan.
Pada kesempatan tersebut Indah juga menyatakan, evaluasi utama untuk pertandingan selanjutnya adalah meningkatkan keyakinan di lapangan. Ia juga menyoroti pentingnya meminimalkan kesalahan sendiri, yang acapkali menjadi faktor penentu hasil pertandingan, serta menjaga fokus sepanjang laga agar performa bisa tetap stabil dari awal hingga akhir laga.


