"Sayang banget sebenarnya kami sudah bisa memaksa rubber game tapi belum bisa menang. Di gim pertama kami sempat unggul saat pembukaan tapi mereka mengubah tempo dengan semakin cepat, kami kurang siap mengantisipasi," papar Ana, sapaan akrab Febriana, kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
Di gim kedua, lanjut Ana, mereka mengubah strategi dengan memperlambat tempo permainan. Langkah tersebut terbukti efektif membuat Baek/Lee kesulitan dalam mengembangkan pola permainan mereka. Sejatinya, pola serupa sudah diterapkan kembali di gim penentu, tetapi keduanya mengaku tidak mampu mempertahankan konsistensi hingga akhir sehingga peluang untuk menang terlepas di momen krusial. "Malah ada beberapa yang mati sendiri atau salah pengembalian," tuturnya.
"Sudah reli-reli panjang, menunggu kesempatan mematikan, malah out. Hal ini akhirnya berpengaruh pada hasil akhir," Ana, menambahkan.
Sementara, Trias menyampaikan rasa syukur karena dapat tampil optimal dan menunjukkan performa yang baik sepanjang pertandingan. Menurutnya, meski berujung pada kekalahan, hasil yang diraih merupakan buah dari kerja keras dan fokus yang terjaga sejak awal hingga akhir laga.
Dengan hasil ini, Indonesia tak menyisakan satu pun wakil di sektor ganda putri. Amallia Cahaya Pratiwi/Lanny Tria Mayasari dan Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum langsung tersisih di babak pertama turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 750 ini.


