"Alhamdulillah bersyukur bisa lolos ke babak kedua setelah di tiga turnamen sebelumnya kami selalu kalah di babak pertama. Pastinya ini menambah motivasi kami untuk lebih baik ke depannya," tanggap Leo kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai laga berdurasi 39 menit itu.
Sementara, Bagas menuturkan, sejumlah kekalahan di babak-babak awal turnamen memotivasi mereka untuk bermain lepas di laga pembuka turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 1000 ini. "Lebih ngotot dan lebih yakin untuk mengakhiri tekanan selalu kalah di babak pertama," tuturnya.
Di sisi lain, meski menang, Leo menilai permainannya belum mencapai titik optimal. Salah satu kendala yang dihadapinya ialah memaksimalkan pukulan yang disesuaikan dengan arah dan kuatnya embusan angin di lapangan.
"Saya masih banyak bermain bola-bola panjang, padahal dengan kondisi lapangan berangin dan shuttlecock yang cepat harusnya bisa bermain pancingan, agar Mas Bagas bisa dapat serangan yang maksimal dengan smesnya yang keras," papar Leo.
Di babak 16 besar, unggulan kedelapan itu bertemu ganda putra asal India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. Kedua pasangan telah satu kali bertemu, yaitu di babak 32 besar Indonesia Open 2025 pada awal Juni lalu. Leo/Bagas kalah rubber game 21-18, 18-21, 14-21 dalam tempo 67 menit. "Pastinya kami mau revans, modalnya sudah ada dari hasil hari ini," tanggap Bagas.
"Kami ada peningkatan, tapi tetap harus bermain lebih tenang," pungkasnya.


