"Ini pertandingan kedua kami setelah minggu lalu di Hong Kong Open. Saat itu kami kalah dari senior sendiri, Kak Apri dan Kak Fadia. Tapi itu cukup menaikkan kepercayaan diri karena dari permainan kami bisa langsung lumayan klop," kata Rachel kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai laga yang digelar di Shenzhen Arena, Shenzhen, China tersebut.
"Senang tadi akhirnya bisa menang," Rachel, menambahkan.
Pemain berusia 21 tahun itu mengakui, mereka kembali mengalami kesulitan di gim pembuka saat bermain dari posisi lapangan "menang angin". Situasi serupa saat mereka berlaga di Hong Kong. Kondisi tersebut membuat Rachel/Febi sering kehilangan poin akibat pengembalian kok yang ke luar lapangan atau melakukan sejumlah kesalahan sendiri. "Adaptasi juga terlalu lambat," tuturnya.
Sementara, menurut Febi, di gim kedua dan gim penentuan, mereka berupaya tampil lebih tenang dengan mencoba mengolah bola secara sabar, hingga dapat menemukan pola permainan yang tepat untuk mengendalikan jalannya permainan. "Kami tidak terburu-buru dan lebih teliti dalam penempatan bola maupun posisi," katanya.
Pada kesempatan tersebut Febi menyatakan sangat senang, karena dalam dua pertandingan awal, mereka dapat langsung menemukan dan menjaga kekompakan serta ritme permainan dengan padu. "Kami bisa langsung nyambung mainnya," pungkasnya.


