"Alhamdulillah kami bisa bermain dengan baik, meskipun hasilnya belum yang diinginkan. Sedikit lagi dan nyesek tapi kami harus terima," kata Ana, panggilan akrab Febriana, melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
"Positifnya, kami sudah lebih baik dari sebelumnya," Ana, menambahkan.
Lebih lanjut atlet kelahiran Jember, Jawa Timur ini, menekankan pentingnya mengontrol emosi dan tidak terburu-buru dalam mendapatkan poin. Mereka menyadari, setiap poin harus diperoleh melalui pola permainan yang sesuai, bukan sekadar menyerang menggebu-gebu. Bahkan, pada momen akhir pertandingan, serangan bertubi-tubi justru membuat lawan mendapatkan keuntungan. "Pearly/Thinaah memang menunggu dengan bertahan dulu sebelum melakukan serangan balik," ujarnya.
"Kami harus terus berbenah, memperbaiki bolong yang masih ada. Yang sudah baik ditingkatkan lagi," tegasnya.
Sementara, Trias menyatakan bahwa mereka mesti mencari jalan keluar dalam mengatasi poin-poin kritis, layaknya laga rubber game berdurasi 73 menit itu. Namun, ia juga menilai mulai menemukan kecocokan saat bermain dengan Ana. "Tinggal kami tingkatkan lagi untuk ke depan," pungkasnya.


