Dalam pertandingan terakhir fase grup melawang Wang, Jumat (13/12), di Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, Gregoria kalah straight games 8-21, 16-21 dalam tempo 37 menit. Kepada tim Humas dan Media PP PBSI, pemain peringkat ke-6 dunia itu tak berkomentar mengenai performanya saat melawan wakil tuan rumah tersebut. Ia memilih untuk berbicara mengenai pencapaiannya sepanjang musim kompetisi 2024.
"Secara keseluruhan bukan tahun yang buruk bagi saya tapi naik-turun saya pasti bisa dirasakan semua orang. Di satu minggu saya bisa bemain sangat bagus tapi di minggu selanjutnya belum tentu. Itu menjadi hal yang saya harus lewati sekarang," paparnya.
"Berkaca lagi tentang apa yang sudah saya dapat, akhirnya tahun ini selesai. Saya sebenarnya berharap lebih dari ini secara performa jadi cukup kecewa dengan penampilan dan hasilnya, ini catatan baik untuk saya untuk terus belajar dan belajar lagi," Gregoria, menjelaskan.
Lebih lanjut peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 ini mengungkapkan, salah satu hal berharga yang ia petik pada musim kompetisi tahun ini adalah semangat pantang menyerah, yang menurutnya ia contoh dari sejumlah pemain dunia. Hal tersebut turut membantunya kala mengalami masa-masa sulit. "Banyak pemain untuk tidak menyerah begitu saja ketika ada dalam situasi sulit. Dan beberapa kali saya berhasil melakukannya juga," kata atlet asal Wonogiri, Jawa Tengah, tersebut.
Di sisi lain, Gregoria paham betul, ekspektasi serta perhatian publik terhadapnya begitu tinggi selepas pencapaian keping perunggu Paris 2024. Hal ini justru memacunya untuk meraih lebih banyak gelar juara lagi. "Saya sadar atensi publik meningkat kepada saya. Ini tidak lantas membuat saya menjadi puas atau menjadi santai, malah dengan itu memacu saya untuk mendapat gelar yang lebih lagi," ungkapnya.
"Di luar itu, tahun ini saya mau memberikan credit (penghargaan) untuk sektor saya, tunggal putri, yang sangat bagus. Dari level turnamen International Challenge sampai level atas selalu bisa kasih spot di semifinal atau final."
"Itu membuat saya bangga karena dulu kami ada di titik yang berat, jangankan untuk banyak pemain merata, bahkan untuk sekadar satu pemain pun sulit. Sekarang saya bisa melihat perkembangannya, melihat persaingan sehat di dalam dan dengan talenta-talenta yang mereka miliki dan usia yang masih muda, saya percaya masa depan tunggal putri bakal cerah di tahun-tahun mendatang," demikian Gregoria.


