Duel kedua pada hari pembuka BDMNTN-XL 2025 antara Lightning dan Blitzers menghadirkan drama di arena pertandingan. Semula, Lightning unggul di laga 3x3 pembuka lewat Fajar Alfian, Nur Izzudin Rumsani, dan Shevon Lai. Namun, Michelle Li berhasil menyumbang poin pertama untuk Blitzers melalui kemenangan atas Nguyen Thuy Linh di tunggal putri. 

Axelsen kemudian mengalahkan Jonatan di tunggal putra, tetapi Blitzers bangkit kembali di 3x3 penutup melalui Chirag Shetty, Misaki Matsutomo, dan Apriyani Rahayu. Jojo, sapaannya, menilai Axelsen tampil dengan tempo cepat untuk memaksimalkan waktu yang tersedia, sementara ia lebih fokus mencari ritme permainan. Peraih gelar juara Korea Open 2025 ini menyebut pengalaman bertanding pada BDMNTN-XL 2025 memberinya pelajaran berharga mengenai strategi baru yang bisa diterapkan pada pertandingan resmi di kemudian hari.

"Karena, kan, ini main delapan menit pakai waktu, bukan pakai poin. Jadi benar-benar strateginya beda-beda. Ini dia pengin langsung mainnya cepat terus," tutur Jojo kepada wartawan.

"Cukup seru, tadi nggak fun-fun banget juga, sih. Serius juga. Karena tadi, kan, cukup ketat-ketat juga. Dan cukup disayangkan tadi beberapa poin tipis-tipis," tambah mantan penghuni pelatnas PBSI ini.

Dengan skor imbang 4-4 --3x3 bernilai tiga poin dan tunggal bernilai satu poin--, pertandingan berlanjut ke USS pertama dalam BDMNTN XL, format penentu unik di mana kapten tim menunjuk satu pemain tunggal untuk duel "first-to-5" dengan sistem pemenang langsung.

Karena Lightning lebih dulu mencapai empat poin lewat kemenangan 3x3 pembuka dan kemenangan tunggal Axelsen, mereka kembali menurunkan Axelsen di USS. Namun, dalam kejutan dramatis, Jonatan berhasil menebus kekalahan sebelumnya dengan menundukkan Axelsen 5-4. Hasil ini ini menjadi kemenangan spektakuler bagi Blitzers atas Lightning di hadapan publik Istora.