Tim bulu tangkis Indonesia mengawali laga melawan skuad negeri "Gajah Putih" dengan kekalahan yang dialami ganda campuran Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti kalah dua gim langsung 13-21, 20-22 dari Supak Jomkoh/Sapsiree Taerattanachai dalam tempo 47 menit.
Pemain tunggal putra Alwi Farhan berhasil membalas kekalahan dari Panitchapon Teeraratsakul sekaligus membuat skor imbang menjadi 1-1 Alwi menang dua gim langsung 21-13, 21-18.
Sementara, Putri Kusuma Wardani, yang selalu kalah dalam tiga pertemuan sebelumnya dengan Busanan Ongbamrungphan. berhasil memetik kemenangan perdananya atas wakil Thailand tersebut sekaligus menyumbangkan poin kedua bagi Indonesia.
Kepastian satu tempat bagi "Merah Putih" pada ajang beregu campuran tersebut dipastikan oleh Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin yang mengalahkan pasangan Thailand, Peeratchai Sukphun/Pakkapon Teeraratsakul.
Pada laga semifinal lainnya, China harus berjuang keras hingga partai kelima untuk memastikan tempat di partai puncak. Tiga poin bagi tim tuan rumah disumbang oleh Xu Wen Jing di nomor tunggal putri, Hu Zhe An (tunggal putra), dan Chen Xu Jun/Huang Di (ganda putra).
PP PBSI, melalui jejaring sosial menyatakan, "Sejak kali pertama diperkenalkan pada tahun 2017, inilah final pertama Indonesia di ajang Badminton Asia Mixed Team Championships 2025." China telah mengoleksi dua medali emas BAMTC, disusul Jepang dengan satu medali emas. Sementara, prestasi terbaik Indonesia adalah medali perunggu bersama dengan Hong Kong pada edisi 2019.
Berhadapan dengan China, Fikri menilai kans selalu terbuka untuk mencatatkan sejarah bagi "Merah Putih" pada BAMTC. "Peluang pasti ada! Tinggal bagaimana besok kami fokus lagi dari awal dan berjuang, semangat tidak mau kalahnya ditunjukkan," tegas Fikri.


