"Saya tahu A Dejan (Ferdinansyah) dan Kak Fadia (Siti Fadia Silva Ramadhanti) sudah berusaha semaksimal mungkin jadi saya juga mau melakukan yang terbaik untuk tim Indonesia di pertandingan sebelumnya," ujarnya kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai laga berdurasi 45 menit itu.
"Saya tidak terlalu memikirkan rekor pertemuan atau skor besar Indonesia melawan Thailand berapa, saya hanya belajar dari sebelumnya," Alwi, menambahkan.
Lebih lanjut pebulu tangkis berperingkat ke-43 dunia itu menyatakan sudah cukup lama bertanding melawan Teeraratsakul. Kedua pemain kali pertama bersua pada BWF World Junior Championships 2022 yang berkesudahan dengan kemenangan wakil negeri "Gajah Putih" tersebut dengan skor 21-17, 21-16. "Sudah cukup lama saya tidak bertemu dengan dia. Dia adalah salah satu pemain yang bagus dari Thailand, serangannya unik," pujinya.
"Kami berdua juga pasti saling pantau perkembangan masing-masing. Dan hari ini saya bisa mengantisipasi dengan baik permainan dia," tegas Alwi.
Namun, Alwi menilai, jika dibandingkan dengan pertemuan pertamanya pada akhir Oktober 2022 tersebut, tidak ada perubahan signifikan dalam pola permainan yang diterapkan oleh Teeraratsakul. "Kurang lebih sama tapi power-nya lebih besar tapi saya juga yakin saya improve banyak jadi bisa meladeni apa yang menjadi senjatanya," katanya.
Di sisi lain, kejuaraan beregu campuran ini turut membantunya dalam membekali diri, khususnya mengatasi tekanan dan membangun kekompakan dengan rekan-rekan satu tim. Ia merasa bersyukur dapat kembali memperkuat Indonesia dalam ajang kejuaraan beregu kelas dunia. "Saya beberapa kali ikut ajang beregu, pastinya pengalaman yang berharga. Walaupun kadang hanya nonton di bench tapi dari sana saya bisa merasakan atmosfernya dan belajar ke senior-senior dan pemain dunia. Bersyukur bisa sampai di titik ini sekarang," demikian Alwi.


