"Secara keseluruhan di turnamen ini bisa dibilang luar biasa, tapi jangan merasa cepat puas. Harus dievaluasi lagi. Pertandingan kemarin jadi pengalaman yang bagus untuk mereka. Teknik-teknik main harus ditingkatkan," jelas Rionny melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI, Minggu (13/4).
Jafar/Felisha meraih medali perunggu BAC 2025 pada debutnya di kejuaraan bulu tangkis kontinental individu Asia tersebut. Mereka kalah di 21-15, 21-23, 11-21 dalam laga semifinal dari pasangan Jepang, Hiroki Midorikawa/Natsu Saito, Sabtu (12/4), di Ningbo Olympic Sports Center Gymnasium, Ningbo, China. "Di babak semifinal kemarin, startnya agak kurang bagus. Tapi mereka bisa membalikkan keadaan di gim pertama, begitu juga di gim kedua," tanggap Rionny.
"Sayang, memang di akhir-akhir tidak bisa menyelesaikan. Di gim ketiga tekanan berbalik dengan lawan yang lebih berpengalaman, variasi dan penempatan bola Midorikawa/Saito juga semakin membaik. Kalah pengalaman untuk Jafar/Felisha," jelasnya.
Pasangan peringkat ke-25 dunia itu mengawali BAC 2025 dengan kemenangan di babak 32 besar atas wakil tuan rumah Cheng Xing/Zhang Chi dengan skor 14-21, 21-15, 21-19. Di babak 16 besar, Jafar/Felisha membutuhkan waktu 27 menit untuk mengemas kemenangan dua gim langsung 21-9, 21-7 atas pasangan Taiwan, Chen Cheng Kuan/Hsu Yin-Hui.
Laju ganda campuran debutan ini tak terbendung setelah di perempat final mereka berhasil menyingkirkan unggulan ketiga asal Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie. Pertandingan berdurasi berdurasi 38 menit itu berakhir dengan kemenangan dua gim 21-15, 21-11.
Namun, langkah mereka dihentikan oleh Midorikawa/Saito di semifinal. Peluang untuk merebut tiket final melayang, setelah Jafar/Felisha gagal memanfaatkan keunggulan satu match point di gim kedua.


