"Banyak pelajaran yang kami petik di turnamen ini. Pemain-pemain top level, Super 1000," kata Agnia kepada tim Humas dan Media PP PBSI.

"Kami jadikan ini pengalaman yang berharga untuk lebih baik ke depan," tambah pemain asal klub bulu tangkis Mutiara Cardinal Bandung ini.

Siti/Agnia menjalani debut dalam BAC dengan kemenangan. Dalam laga pembuka di babak 32 besar BAC 2025, mereka menang atas Hsu Yin-Hui/Lin Jhih Yun asal Taiwan melalui dua gim langsung 21-17, 21-19, Rabu (9/4).

Namun, langkah mereka terhenti di babak berikutnya setelah mengalami kekalahan dari Iwanaga/Nakanishi dengan skor 14-21, 19-21 dalam tempo 42 menit. "Di gim pertama kami terlambat beradaptasi dengan lapangan. Kondisinya menang angin dan kami tidak bisa mengontrol pukulan-pukulan kami," kata Agnia.

"Di gim kedua ketika kalah angin, kami malah bisa lebih menguasai pola permainan dan cukup nyaman dalam mengatur tempo pertandingan," ujarnya.

Selain itu, menurut Siti, di gim kedua mereka bermain lebih sabar, tidak terburu-buru untuk menyerang. Namun, setelah mengantongi keunggulan, mereka kehilangan fokus dan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Iwanaga/Nakanishi. "Mereka fokusnya lebih stabil, sedangkan kami masih naik-turun. Mereka juga jadi tidak mudah mati sendiri, sebaliknya dengan kami," tuturnya.

Hampir senada dengan pernyataan pasangannya, Siti pun berharap, penampilan mereka pada BAC 2025 menjadi pelajaran penting untuk bersaing pada turnamen-turnamen berikutnya. "Tahun ini, kami berharap bisa juara di level kami," pungkasnya.