BAC 2025 - Berakhirnya Tradisi dari Kejuaraan Asia

Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana (Humas PP PBSI)
Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Tradisi finalis dan gelar juara yang dibangun oleh para pemain Indonesia pada Badminton Asia Championships (BAC) sejak edisi 2018 berakhir di edisi 2025. Dua wakil "Merah Putih" pada BAC 2025 hanya meraih medali perunggu setelah gagal meraih kemenangan di babak empat besar yang berlangsung di Ningbo Olympic Sports Center Gymnasium, Ningbo, China.

Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, satu dari dua wakil Indonesia yang menembus semifinal BAC 2025, tampil di partai pembuka pada Sabtu (12/4). Mereka meraih keping perunggu pada debutnya di BAC, seusai mengalami kekalahan tiga gim 21-15, 21-23, 11-21 dari ganda campuran Jepang, Hiroki Midorikawa/Natsu Saito.

"Walaupun kalah hanya tetap jadi hasil yang baik karena banyak pengalaman yang bisa diambil dari pertandingan hari ini dan sepanjang minggu ini," tanggap Felisha melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI. "Ini yang kami butuhkan," pemain berumur 19 tahun ini, menambahkan.

"Kecewa tapi tetap harus bersyukur," kata Jafar.

Sementara, ganda putra Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana yang tampil di partai terakhir, kalah dari wakil tuan rumah, Chen Bo Yang/Liu Yi, seusai melalui rubber game yang berakhir dengan skor 21-13, 18-21, 12-21. "Alhamdulillah bisa sampai semifinal dan menyumbang medali perunggu. Tidak mudah pastinya," kata Leo.

Perlawanan pasangan peringkat ke-14 itu terhambat lantaran cedera yang dialami Leo di gim penentu. Ia merasakan ada sesuatu yang mengganjal pada lututnya, sehingga ia tidak leluasa bertanding di sisa laga semifinal. "Saya mengakui permainan depan saya tidak bisa banyak kill tadi dan di gim ketiga saya terpleset dan membuat lutut kiri saya tidak enak, agak ganjal rasanya," paparnya.

Dengan hasil ini, Indonesia dipastikan nirgelar juara pada BAC 2025. Setelah kejuaraaan ini ditiadakan pada 2020 dan 2022 lantaran pandemi Covid-19, tradisi gelar juara yang diraih wakil "Merah Putih" sejak 2022 melalui ganda putra Pramudya Kusumawardana & Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, lalu tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting (2023), dan Jonatan Christie (2024), pun terhenti.

Berakhir pula tradisi finalis pada BAC sejak edisi 2018 melalui Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (2019).