"Main hari ini kurang puas dengan performa kami. Kami banyak sekali melakukan kesalahan sendiri, bola-bola gampang yang seharusnya tidak mati malah mati sendiri," ungkap Ana --sapaan Febriana-- kepada tim Humas dan Media PP PBSI, setelah pertandingan berdurasi 38 menit tersebut.
Lebih lanjut pemain asal PB Djarum ini menjelaskan, bukan lantaran faktor debut setelah mendapat bye di babak pertama, penampilan mereka kali ini menjadi kurang maksimal. Ia dan Trias merasa telah berlatih dan mempersiapkan diri dengan baik sebelum pertandingan, termasuk melakukan adaptasi terhadap kondisi lapangan yang dinilai tidak menjadi kendala berarti. "Tidak ada kendala dengan adaptasi lapangan," katanya.
"Kami kurang sabar, sementara Pearly/Thinaah bermain lebih sabar dengan terus mengolah dulu permainan. Tidak langsung menyerang bahkan memancing kami untuk menyerang mereka, ketika kami salah buang baru mereka mengambil kesempatan dari sana," Ana, menambahkan.
Dalam tiga pertemuan terakhir, Ana/Trias belum sekali pun meraih kemenangan dari pasangan negeri jiran tersebut. Ana berpendapat, pola permainan Pearl/Thinaah pada laga kali ini tidak jauh berbeda dengan pertemuan sebelumnya di China, pertengahan September lalu. Kala itu, kedua pasangan sama-sama menerapkan strategi reli panjang. Namun, kali ini Ana mengakui, mereka banyak kehilangan poin akibat kesalahan sendiri. "Saat di China kami bisa tahan dan tidak gampang melakukan kesalahan, jadi pertandingan bisa ketat," pungkasnya.


