"Kami mengucapkan syukur bisa diberikan kelancaran dan kemenangan. Pertandingan yang seru dan sengit dari awal, mereka juga bermain sangat bagus dan tidak mudah dikalahkan," ujar Fikri melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
"Kami bisa menang karena fokus pada pola permainan kami sendiri," tambah pemain asal klub SGS-PLN Bandung tersebut.
Sementara, Daniel menyatakan, laga ketat sudah tercipta sejak awal gim pertama. Mereka mampu memperbesar keunggulan di pengujung gim pembuka tersebut. Namun, Astrup/Rasmussen tak mudah menyerah dan berhasil menyamakan kedudukan hingga terjadi setting. "Di gim pertama saat kami unggul 19-16, kami banyak membuang poin jadi tersusul. Beruntung kami bisa membalikkan rasa percaya diri dan kembali siap. Puji Tuhan bisa unggul," ujarnya.
"Di gim kedua mereka bermain jauh lebih baik jadi kami sempat tertekan, tapi kami mencoba bangkit dengan pola permainan yang kami siapkan. Ternyata efektif!" Daniel, mengungkapkan.
Di sisi lain, lanjut Daniel, Astrup berupaya untuk mengecoh permainan mereka dengan mengintimidasi lawan. Namun, Fikri/Daniel merasa telah terbiasa dengan ulah pemain berusia 33 tahun ini. "Ada momen psywar dari Kim Astrup tadi dan itu memang sudah biasa dan saya sudah hafal juga. Di akhir pertandingan pun kami bersalaman dan saling respect, seperti tidak terjadi apa-apa," tuturnya.
Di babak kedua, pertemuan sesama ganda putra "Merah Putih" tak terelakkan. Fikri/Daniel dan Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana akan berebut tiket menuju perempat final turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 1000 ini. Dalam rekor pertemuan, Leo/Bagas unggul 1-0 berkat kemenangan pada Korea Open 2024. "Pastinya kami ingin revans. Jadi harus lebih fokus memperbaiki apa yang kurang dari permainan hari ini, agar bisa lebih baik nanti," demikian Fikri.


