Laga ini berlangsung dalam 75 menit. Yeni yang sempat tertinggal 11-15 di game pembuka, mampu membalik keadaan untuk balik memimpin 19-15. Beberapa kesalahan sendiri dan Elizabeth yang mampu mencuri angka, membuat skor kembali imbang 19-19. Namun penempatan akurat dari Yeni dan penyelesaian apiknya membuatnya menang 21-19.

Di game kedua, Yeni justru balik terbawa oleh permainan Elizabeth. Keduanya memang pernah sama-sama menjadi skuad muda Cipayung ini akhirnya harus menyelesaikan pertarungan dengan tiga game dimana Yeni kalah 14-21.

Namun Yeni langsung menggebrak di game ketiga, ia tak membiarkan lawannya untuk meraih angka melebihi raihan angkanya. Ia unggul 11-4, sampai akhirnya menang 21-11 dan berhak menjadi juara Djarum Sirnas seri kedua ini.

Elizabeth mengakui bahwa kekalahannya lebih kepada permainan dirinya di lapangan yang tidak stabil. “Di lapangan masih sering kehilangan fokus, apalagi di game ketiga, saya kesulitan untuk menemukan pola permainan dan cenderung mengikuti permainan Yeni. Dan memang di Batam ini Yeni berhasil bermain bagus,” tuturnya.

Sementara Yeni sendiri bersyukur atas gelar yang berhasil diraihnya. Ia menuturkan bahwa kunci kemenangannya hari ini adalah dengan melakukan penempatan bola dan bermain sabar. “Di game pertama saya masih belum in, di game kedua juga saya masih terlalu banyak mengikuti pola permainan dia. Tapi memasuki game ketiga saya sudah menemukan ritme permainan yang pas untuk lawan dia,” tuturnya.