Menerapkan strategi bermain cepat dan terus menyerang sejak awal game pertama, Lukhi/Ririn mampu memastikan kemenangannya terlebih dahulu di game pembuka itu dengan keunggulan 21-16.
Namun di game kedua, Lukhi/Ririn terlihat belum siap mengantisipasi bola-bola lawan. Berbeda dengan game pertama, di game kedua justru mereka terlihat lebih banyak di serangan lawan, dan harus kehilangan game kedua terlebih dahulu dengan ketertinggalan 16-21.
Tak ingin mengulangi kesalahan di game kedua, Lukhi/Ririn akhirnya berinisiatif untuk menaikan tempo permain di game penentu. Hasilnya merekapun mampu memimpin angka jauh dari lawan seperti 11-5. Tepat di menit ke 50, Lukhi/Ririn berhasil merebut game tiga itu dengan 21-11.
“Di awal kita sudah enak mainnya dan percaya diri. Tapi lawan justru merubah permainan, kita telat mengatisipasinya. Di game selanjutnya, kita mainnya lebih percaya diri dan menyolong start lebih awal. Lawan juga dipaksa untuk ikuti pola main kita,” ujar Lukhi.
Lukhi menambahkan jika di Sirnas ketiga kalinya mereka ikuti dan Lampung menjadi juara untuk pertamakalinya. Tentunya Lukhi juga berharap bisa lebih baik dan bisa mempertahankan gelar di tiap seri Sirnas berikutnya bersama Ririn.
“Banyak yang harus kita benahi, seperti kualitas main harus dijaga dan lebih di tingkatkan lagi. Power dan kecepatan juga masih harus diasah kembali. Karena kedepannya akan mengikuti turnamen di luar negri jadi harus termotivasi ke kesana. Agar tidak sia-sia datang ke negeri orang.” pungkas Lukhi.


