Meski Indra Setiawan telah mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk menghadapi Alamsyah, namun sang Raja tampak masih terlalu kuat untuk dikalahkan. Terbukti, meski sempat memaksakan terjadinya Deuce pada game ke dua, Indra Setiawan akhirnya harus mengakui keunggulan lawannya.
Pada awal game pertama, kedua pemain bermain dalam tempo sedang sambil mengintip strategi yang dimainkan pemain di sebrang net. Alamsyah sendiri menerapkan servis pendek dan memainkan lob panjang yang menekuk pinggang lawan, sementara Indra sesekali melepaskan smash ketika ada kesempatan untuk melakukannya. Namun strategi dan taktik yang diterapkan Alamsyah terbukti berjalan lebih baik dari Indra, dia leading cukup jauh hingga 11-3, Indra lalu merespon ketertinggalannya dengan terus melontarkan smash tajam ke sudut lapangan Alamsyah. Berhasil, Poin Indra pun merangkak naik hingga kedudukan menjadi 7-11.
Alamsyah kemudian kembali ke permainan aslinya, kali ini dia lebih berani bermain net. Poinnya terus bertambah karena Indra berkali-kali gagal mengantisipasi. Kedudukan menjadi 15-11. Setelah itu, hingga game pertama berakhir, Indra hanya mampu menambah 2 poin sementara Alamsyah memetik 6 angka tambahan untuk menutup game pertama.
Pada game kedua, Indra masih sering melontarkan smash keras dan bertenaga, namun pertahanan Alamsyah malam itu memang sangat bagus dan sulit ditembus. Alih-alih menjadi putus asa karena begitu sulit menembus pertahanan Alamsyah, Indra Setiawan malah terus konsisten menyerang. Hasilnya Indra berbalik unggul 18-17. Akhirnya Indra berhasil memaksa terjadinya Deuce saat kedudukan imbang 20-20.
Dalam posisi kritis, Alamsyah membuktikan kualitasnya sebagai pemain juara, dia mampu menyudahi perlawanan penuh semangat Indra Setiawan dengan skor akhir 23-21.



