Timothy yang berusia 24 tahun Oktober mendatang itu mengaku sangat letih menjalani tiga set bersama Galih. Dia mengaku, banyak kesalahan sendiri yang dibuatnya, kondisi angin yang membuat shuttlecock menjadi tidak bersahabat dengannya.
Pemain Kanada yang juga menjalani latihan di Taufik Hidayat Arena itu menyebut lawannya agak grogi menghadapinya. Terlihat dari gagalnya Galih mengambil kesempatan menang dua set langsung.
“Mungkin karena saya pemain asing jadi dia agak grogi. Tapi, Galih merupakan pemain yang bagus,” sebut Timothy.
Timothy mengaku senang bisa tampil di Djarum Sirnas Jakarta Open yang merupakan salah satu ajang bulutangkis nasional bergengsi tersebut. Dia menyebut Indonesia memiliki banyak atlet muda bulutangkis tidak seperti di Kanada, negara asalnya.
Apalagi, banyak penonton yang mendatangi GOR Asia Afrika, Senayan, Jakarta untuk menyaksikan pertandingan. “Berbeda dengan di Kanada, hanya komunitas bulutangkis yang akan datang ke arena bulutangkis dan jumlahnya pun tidak banyak, tidak seperti di sini,” pungkasnya.



