"Saya bersyukur masih bisa juara dan berprestasi meskipun sekarang latihannya sudah tidak di Pelatnas lagi," ujarnya.
Gelar juara tunggal dewasa putri ia sandang tanpa kesulitan. Sejak babak pertama, ia tak pernah kehilangan satu game pun dari lawan-lawannya. Pemain asal Jaya Raya Jakarta itu selalu mampu menaklukkan lawannya dua game langsung.
Di partai final, Firda memetik kemenangan sempurna atas Tike Arieda Ningrum. Menyaksikan Tike menaklukkan para unggulan seperti Ana Rovita dan Dinar Dyah Ayustine dalam perjalanannya ke final, awalnya Firda berpikir akan melalui laga ketat. Tapi ternyata ia tak membutuhkan waktu lama untuk memastikan gelar juara. Pemain asal Jaya Raya Suryanaga itu dibuat tak berkutik, 21-14 dan 21-12.
"Awalnya dia mainnya ngotot, tapi pas poinnya makin ketinggalan jauh, dia mainnya mulai kendur. Di game kedua juga gitu," tuturnya.
Sementara Tike pun menyadari permainannya sedang tidak maksimal saat melawan Firda. Ia kerap melakukan kesalahan sendiri yang menguntungkan Firda.
"Saya lagi gak enak mainnya, kebawa permainan dia terus. Bola saya juga banyak mati-mati sendiri," sahut Tike.
Usai mengikuti Djarum Sirnas Sulawesi Selatan Open 2014, rencana Firda selanjutnya adalah mengikuti kejuaraan Malaysia GPG. Ia berharap dapat kembali meraih gelar juara di kejuaraan yang akan mulai digelar pada tanggal 25 Maret tersebut. Namun, ia akan fokus untuk menghadapi lawan satu per satu lebih dulu.
"Sirnas Batam absen dulu karena saya ada kejuaraan di Malaysia. Untuk Sirnas berikutnya masih belum tahu. Selama gak bentrok dan waktunya gak terlalu mepet, mungkin saya bisa ikut lagi," pungkasnya.
