Ganis unggul 21-14 di game pertama tanpa kesulitan. Namun di game kedua, ia kerap melakukan kesalahan sendiri yang menambah keyakinan Novalia untuk melancarkan serangan. Ganis pun harus menyerah 10-21. Namun, di game penentuan Novalia tampak kehabisan tenaga sementara Ganis kembali bermain penuh percaya diri dan berhasil merebut kemenangan 21-11.

"Di game ketiga saya berusaha lebih fokus, jangan sampai ingat kekalahan di game kedua, soalnya kalo gak konsentrasi bisa buyar dan mainnya malah ragu-ragu," ungkap Ganis.

Di semifinal, pemain Pertamina Indonesia itu akan bertemu unggulan ketiga Elizabeth Purwaningtyas dari SGS PLN Bandung. Elizabeth yang akrab disapa Ocoy itu pun mengalami nasib serupa dengan Ganis. Ia harus menebus tiket semifinal lewat rubber game melawan pemain Jaya Raya Jakarta Dian Fitriani, 21-15, 12-21, dan 22-20.

"Terakhir ketemu Ganis di semifinal Medan. Waktu itu saya kalah. Dia pemain yang ulet, matang, dan sabar. Jadi saya besok harus bisa nahan capek lawan dia. Paling siapin kondisi fisik aja," tutur Ocoy saat ditanya mengenai persiapannya melawan Ganis.

Kesabaran Ganis dalam menempatkan shuttlecock di karpet hijau memang menjadi salah satu ciri khas sekaligus kelebihannya. Lawan seringkali dibuat tidak sabar yang justru jadi bumerang bagi mereka.

"Ganis itu tahan main sabar, bolanya gak mati-mati. Lawan jadi cape, terus pengen buru-buru matiin bola. Tapi justru bola kita yang mati sendiri," aku Novalia.

Laga semifinal lainnya akan mempertemukan juara Sirnas Medan dan Bali, Tike Arieda Ningrum melawan pemain Tangkas Specs, Rusyidina Antardayu. Semifinal Djarum Sirnas Yogyakarta Open 2013 akan berlangsung Jumat, (1/11), mulai pukul 16.00 WIB di GOR Among Raga.