Menghadapi Eprilia yang sebetulnya lebih diunggulkan, Fadia mengalami kesulitan pada awal game pertama. Strategi yang telah dipersiapkan sebelumnya tidak berjalan dengan lancar hingga akhirnya dia harus merelakan game tersebut dikuasai oleh lawannya.
Baru pada game kedua, Fadia mulai menunjukkan permainan yang lebih baik. Instruksi pelatihnya, Wahyu Hartanto, agar dia mengurangi pasokan bola ke belakang lawan, diterapkannya dengan baik, meski perolehan angka kedua pebulutangkis remaja itu ketat, game kedua akhirnya menjadi milik Fadia.
Tibalah saatnya memasuki game ketiga yang jadi penentuan nasib keduanya dalam turnamen. Fadia yang lebih percaya diri pasca berhasil merebut game kedua langsung menekan lawannya. Strategi pelatih diterapkannya dengan amat baik sehingga membuat Eprilia berhasil didiktenya, Fadia pun selalu unggul dalam pengumpulan poin, hingga akhirnya dia kembali mematok poin Eprilia di angka yang sama dengan game kedua yaitu 18.
Ditanya perihal kemenangan yang diraih anak asuhnya, Coach Wahyu mengungkapkan, untuk menghadapi Eprilia yang berpostur tinggi, dirinya menginstruksikan Fadia agar bermain lebih di area depan. "Saya instruksikan Fadia agar mengurangi 'narik' ke belakang karena lawannya itu lebih tinggi. Fadia juga harus berani main net," kata Coach Wahyu.
Sementara itu, ketika ditanyai perihal dua anak asuhnya yang akan saling berhadapan dalam partai final nanti, pelatih yang pernah bergabung di Pelatnas saat masih bermain ini mengatakan dirinya akan bersikap netral dan tidak akan memberikan instruksi kepada keduanya. "Main saja yang bagus," pesannya.



