Memperbaiki pola pikir menjadi kunci keberhasilan Gabriela di seri penutup Djarum Sirkuit Nasional 2019 ini. Pasalnya, di sepanjang tahun 2019, grafik penampilan pebulutangkis asal PB Berkat Abadi Banjarmasin ini tengah mengalami penurunan yang cukup signifikan. Bahkan, ini menjadi partai final pertamanya setelah hampir satu tahun puasa prestasi.
“Di kejuaraan ini saya merasa lebih baik, terutama dari pola pikir. Tahun ini saya betul-betul nggak ada prestasi, selalu kalah di babak-babak awal. Kendala saya selama tahun ini hanya dari pola pikir. Saya selalu menggebu-gebu untuk menang, tapi ternyata kalah dan saya jadi down. Makanya setelah itu pelan-pelan saya coba perbaiki pola pikir,” ungkap Gabriela Meilani Moningka kepada Djarumbadminton.com.
“Selain itu, mungkin ada faktor keberuntungan juga buat saya di kejuaraan ini. Tapi setidaknya saya mau coba semaksimal mungkin dulu,” lanjutnya menambahkan.
Menang mudah di game pertama, Gabriela sempat mengalami kendala di game kedua. Beberapa kali ia melakukan kesalahan sendiri yang justru membuatnya rugi. “Di game kedua saya merasa sedikit tegang, pengen cepat-cepat ambil poin dan pengen cepat-cepat menang, tapi malah banyak error sendiri,” katanya.
“Tapi saya terus berusaha untuk main lebih sabar lagi, diperbaiki lagi pola pikirnya. Akhirnya saya bisa kembali fokus, bermain sabar dan coba untuk memancing lawan, habis itu baru serang sampai akhirnya menang,” sambungnya.
Di partai puncak Djarum Sirkuit Nasional Premier Li-ning Jawa Timur Open 2019, Gabriela akan berhadapan dengan unggulan kedua asal PB Pertamina Fastron, Dinar Dyah Ayustine yang sudah lebih dulu lolos lewat kemenangan 21-14 dan 21-10 atas wakil PB Exist Jakarta, Ni Made Pranita Sulistya Devi.
“Tahun ini saya belum pernah bertemu dengan Dinar. Untuk besok nggak mau mikir apa-apa dulu, yang penting maksimal saja,” pungkasnya.