"Iya sejak Januari lalu saya mulai melatih di Jaya Raya. Masih belajar sih ternyata gak segampang itu jadi pelatih, banyak hal yang baru saya temui. Seperti banyak mengenal karakter anak- anak yang berbeda satu sama lain, dan yang pasti saya jadi merasakan apa yang dirasakan pelatih saya dulu," ungkap mantan pemain kelahiran Jakarta, 16 Desember 1986 itu.

Tak bisa dipungkiri, diakui juara Indonesia Master 2014 itu, terkadang dirinya masih iri melihat pertandingan bulutangkis yang ia gandrunginya sejak kecil.

"Kadang-kadang saya suka gemes sendiri ingin ikut pertandingan lagi jika teman-teman angkatan saya maupun anak asuh saya yang sedang bertanding. Tapi lambat laun sepertinya saya sudah mulai bisa menerimanya, meskipun perlu waktu," tambahnya.

Di PB Jaya Raya Jakarta sendiri, Firdasari dipercaya untuk menangani tim tunggal putri. Dan dirinya berharap, suatu saat ia mampu berhasil mencetak pemain tunggal putri handal yang bakal mengharumkan nama bangsa.

"Di sini saya dipercaya menangani tim tunggal putri dari mulai anak-anak sampai ada beberapa yang sudah dewasa. Saya melihat banyak sekali atlet-atlet muda yang berpotensi di Jaya Raya sendiri. Semoga suatu saat saya bisa membuktikan dengan mampu mencetak pebulutangkis tunggal putri handal yang bakal mengharumkan nama bangsa," pungkasnya.