Pertarungan panjang selama 72 menit itu pun akhirnya berhasil dimenangkan oleh Alamsyah atas Setyaldi dengan angka 17-21, 21-19, dan 21-9. Diakui Alamsyah, jika dirinya memang diatas kertas dirinya harus meraih kemenangan atas Setyaldi. Akan tetapi bisa menang mudah di game penentu, menurutnya tidak di prediksikan sebelumnya.
“Tadi game pertama kebobolan terus bola depannya, dan saya kurang sabar. Di game kedua, saya mencoba merubah pola permainan dengan banyak bermain bola depan, dan tengahnya lebih di rapatkan lagi. Terus juga saya mencoba untuk tidak terlalu banyak ngangkat bola, soalnya bola serangan lawan cukup tajam,” ujar Alamsyah.
“Game ketiga saya lebih percaya diri dan yakin karena bisa menang di game kedua. Dan untungnya di game ketiga, lawan sepertinya sudah mulai kelelahan dan saya tak menyangka bisa menang mudah di game penentu. Soalnya di beberarpa kali pertemuan sebelumnya kalau lawan Setyaldi selalu saja ketat hingga akhir pertandingan,” lanjut Alamsyah.
Pebulutangkis berusia 31 tahun ini pun di semifinal besok, Jumat (21/7) akan berebut tiket final dengan wakil Exist Sampurna Sumedang, Tri Haryanto. Meskipun akan di tantang oleh pemain muda, namun Alamsyah tetap tak ingin meremehkan lawan, dan ia mengaku akan lebih siap lagi untuk menghadapi pertandingan besok.
“Besok main maksimal dulu saja, mudah-mudahan bisa menang. Meskipun dia lebih muda, tetapi saya tidak boleh meremehkan. Yang pasti saya akan lebih siap lagi menghadapi pertandingan besok,” tutup Alamsyah. Di laga semifinal tunggal dewasa putra lainnya akan mempertemukan wakil Djarum Kudus, Wisnu Yuli Prasetyo kontra Hermansah, dari Jaya Raya Jakarta.


